Tiga warga Baleendah tewas di sumur beracun

14 November 2014 14:28 WIB
Tiga warga Baleendah tewas di sumur beracun
ILUSTRASI-Sumur (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Bandung (ANTARA News) - Tiga warga Baleendah Kabupaten Bandung tewas di dalam sumur beracun, Jumat.

Kejadian mengenaskan itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Tiga korban bertetangga yang tewas di dalam sumur itu adalah Dede (20), Maman (60) dan Taufik (40).

Petugas SPK Polek Baleendah Brigadir Temmy menyebutkan, kejadian itu berawal ketika Dede akan memperbaiki pompa air di sumur di dalam rumahnya.

Namun ia terjatuh saat berupaya memperbaiki pompa itu ke dalam sumur sedalam 12 meter. Kemudian kakeknya, Maman (60) yang mendengar suara terjatuh ke dalam sumur datang.

Setelah meyakini cucunya jatuh ke dalam sumur, kemudian lelaki tengah baya itu mencoba turun ke dalam sumur untuk menolong.

Namun yang bersangkutan itu terjauh ke dalam sumur. Setelah dua orang masuk ke dalam sumur, tetangga korban Taufik (40) mencoba menolong.

Dengan menggunakan tangga, ia menuruni sumur yang pengap dan berlubang kecil itu. Namun ia tidak kembali ke atas dan lemas di dalam sumur.

Para tetangga korban yang datang ke lokasi itu memutuskan untuk menurunkan ayam ke dalam sumur untuk mengecek gas di dalam sumur itu, ternyata ketika diangkat ayam itu lemas sehingga warga menyimpulkan sumur itu mengandung racun berbahaya.

Kejadian itu dilaporkan kepada Polsek Baleendah, BPBD dan Tagana Kabupaten Bandung. Beberapa saat kemudian tim gabungan yang dipimpin Kapolsek Baleendah AKP Susi dengan peralatan lengkap melakukan proses evakuasi dengan mengunakan tabung oksigen.

Setelah berjuang di dalam lubang sumur itu, akhirnya tim mampu melakukan evakuasi para korban yang didapati sudah meninggal dunia di dalam sumur itu.

"Ketiganya meninggal dunia diduga akibat gas beracun di dalam sumur itu," kata Temmy.

Ketiga korban kemudian dievakuasi dan diidentifikasi. Atas permintaan keluarga ketiga korban yang masih memiliki hubungan keluarga itu dimakamkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014