• Beranda
  • Berita
  • Gejala gangguan tiroid yang mungkin tak disadari

Gejala gangguan tiroid yang mungkin tak disadari

14 November 2014 19:05 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Beberapa dari kita mungkin tak menyadari sedang mengalami gangguan tiroid. Di Amerika sendiri, lebih dari 20 juta orang yang menderita gangguan tiroid, dan diperkirakan 60 pesen kasus di antaranya tak terdiagnosis.

American Thyroid Association mengatakan, penderita gangguan tiroid berisiko mengalami masalah kesehatan lebih serius seperti penyakit jantung, osteoporosis dan infertilitas.

Tiroid merupakan kelenjar berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher yang memproduksi hormon untuk mengontrol kecepatan metabolisme. Jenis yang paling umum dari gangguan tiroid meliputi: hipotiroidisme, yakni kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon. Lalu, hipertiroidisme, yakni kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon.

Selain itu, adapula kanker tiroid, yaitu kanker yang berkembang di kelenjar tiroid.

Dr. Alyson Myers, seorang ahli endokrinologi dNorth Shore-LIJ Health System di New York mengatakan, ketika gangguan tiroid muncul, penting untuk mengetahui gejalanya.

1. Berat badan naik dan kelelahan

Salah satu gejala yang paling umum dan terlihat dari hipotiroidisme adalah penambahan berat badan. Myers mengatakan, penderita dapat saja menyalahkan membesarnya lingkar pinggang karena tiroid yang kurang aktif. Namun, penambahan berat badan ini menjelaskan jika ada masalah hormon.

"Kesalahpahaman terbesar soal hipotiroidisme adalah ketika orang bertambah berat, mereka menganggap itu karena tiroid. Tapi dengan hipotiroidisme, biasanya bukan lemak di perut," kata Myers.

Di samping itu, merasa lelah dan lesu juga bisa menjadi tanda kurang aktifnya tiroid.

2. Kehilangan berat badan

Penurunan berat badan tiba-tiba atau ekstrim dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang serius, termasuk hipertiroidisme. Ketika tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon, tingkat metabolisme tubuh meningkat.

"Selain penurunan berat badan, hipertiroidisme bisa menyebabkan episode berkeringat harian dan denyut jantung meningkat," kata Myers.

Menurut Myers, kadang-kadang gejala ini muncul secara lamban, mungkin sebulan sebelum penderita mengembangkan tanda-tanda fisik hipertiroidisme.

3. Nyeri leher

Pembengkakan, nyeri, atau benjolan di leher adalah tanda kalau ada yang salah dengan tiroidmu, atau bahkan bisa menjadi tanda kanker.

"Sebagian besar kasus kanker tiroid sangat lambat. Tapi dalam kasus yang lebih berat, ada pertumbuhan yang cepat pada leher penderita," kata Myers.

Myers mengatakan, tingkat kelangsungan hidup lima tahun penderita kanker tiroid adalah sekitar 98 persen.

Sakit leher dan bengkak juga dapat terjadi karena sejumlah masalah tiroid lainnya. Myers mengatakan jika kau mengalami sakit leher atau pembengkakan, kau harus mengunjungi dokter. Namun, mungkin gejala sama sekali tidak terkait dengan tiroid.

Myers mengatakan, menguji apakah kau terkena gangguan tiroid sangat menyakitkan. Namun, jika  diuji dan ternyata kau mengalaminya lalu tidak diobati maka masalah tiroid bisa menjadi fatal.

"Jika itu adalah kasus yang parah, kau bisa mati karenanya. Ini bisa jadi karena selama produksi hormon tiroid bisa menyebabkan efek parah pada jantung yang mengancam jiwa," ujar Myers.

Menurut Myers, mengetahui faktor-faktor risiko sangat penting untuk menghindari dan memahami komplikasi tiroid.

"Faktor risiko utama adalah sejarah keluarga. Kemudian, orang-orang yang pernah pernah menjalani proses radiasi khusus untuk leher mereka karena kondisi terkena kanker kerongkongan, dan orang-orang dengan penyakit autoimun seperti lupus juga beresiko tinggi," kata Myers seperti dilansir Foxnews.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014