Kupang, (ANTARA News) - Sekitar 20 dari 68 ribu hektare hutan lindung di kawasan hutan Mutis Timor, ikut terbakar bersama ratusan hektare hutan di lereng Gunung Mutis sejak pekan lalu.
Belum diketahui sumber api, tetapi diduga api berasal dari pembakaran lahan oleh penduduk untuk persiapan musim tanam, kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) I, Drs. Sudariono Sady, MM, di Kupang, Kamis (16/11).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan luas hutan lindung yang terbakar di kawasan Gunung Mutis akibat kebakaran hutan di sekitar kawasan itu sejak Kamis (9/11) lalu, serta upaya pemadaman api di lapangan.
Di dalam hutan Mutis Timor terdapat kawasan hutan seluas 80 ribu hektare, yang terdiri atas 68 ribu hutan lindung dan 12 ribu ha hutan cagar alam.
"Dari laporan sementara, terdapat sekitar 20 ha hutan lindung yang terbakar. Api belum sempat menjalar ke kawasan hutan cagar alam karena berhasil dipadamkan," katanya.
Kawasan hutan Mutis Timor ini dikelilingi oleh 22 desa yang dihuni penduduk dari tiga kabupaten yakni Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara (TTU).
Dia mengatakan, para petugas saat ini sudah berada di lapangan dan bekerjasama dengan masyarakat di sekitar kawasan hutan untuk melakukan pemadaman api.
Pemadaman yang dilakukan petugas dan masyarakat ini hanya menggunakan sistem manual, sekaligus membuat sekat dengan membersihkan lahan di sekeliling api untuk mencegah meluasnya kebakaran, katanya.
Menurut dia, dari enam titik api yang diidentifikasi, empat di antaranya sudah berhasil dipadamkan, sedangkan masih ada dua titik api yang masih berpotensi memicu kebakaran.
"Saat ini masih ada dua titik api yang masih potensial terbakar. Titik api itu berada di puncak Gunung Mutis, sehingga sulit dijangkau oleh petugas lapangan," katanya.
Apalagi, topografi wilayah disertai angin kencang dalam beberapa hari terakhir ini membuat para petugas harus ekstra hati-hati dalam melakukan kegiatan pemadaman di lapangan.
"Petugas kami terus melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa yang bermukim di sekeliling hutan lindung untuk bersama-sama melakukan pemadaman," katanya.
Dia juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh warga disekitar Gunung Mutis yang telah dengan sukarela membantu petugas untuk bersama-sama melakukan pemadaman api sehingga tidak meluas.(*)
Copyright © ANTARA 2006