Penilaian senada diutarakan Ehab Rashid, pemilik toko ban Rayyan di Distrik Abbasea.
"Di toko kami ada beberapa produk ban impor, tapi kawitch Indonesia lebih terkenal. Para pembeli pun lebih banyak mencari kawitch Indonesia," katanya.
Adel Waled, seorang supir taksi yang sedang mengganti ban di bengkel bersebelahan dengan Toko Rayyan juga mengaku lebih memilih kawitch Indonesia.
"Kawitch Indonesia menjadi pilihan saya sejak dulu," kata Adel Waled yang mengaku mengagumi Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
Kemasyhuran Kawitch Indonesia ini tidak terlepas dari peran importir kondang Mesir, Mohamed Baraka, Direktur Utama Baraka Contracting and Trading Est, yang telah 26 tahun mengimpor ban produksi PT Gajah Tunggal, Tbk (GT-RADIAL).
Atas jasanya itu, Mohamed Baraka memperoleh anugrah Primaduta Award 2014 di bidang manufaktur dari Kementerian Perdagangan RI.
Mohamed Baraka merupakan salah satu dari enam importir luar negeri yang menerima anugrah Primaduta Award 2014 kerena dinilai berjasa memasarkan produk unggulan Indonesia di negaranya.
Selain Mesir, penghargaan juga diberikan untuk perusahaan dari Jepang, Thailand, Chile, Uni Arab Emirat (PEA) dan Jerman.
Enam penerima Primaduta Award ini menyisihkan 140 kandidat dari 26 negara yang diusulkan oleh 31 Perwakilan RI di luar negeri.
Penyerahan anugrah Primaduta Award 2014 itu dilangsungkan di Wisma Duta KBRI Kairo dalam suatu jamuan makan malam pada Rabu (19/11) malam yang dihadiri kalangan pengusaha, wartawan dan kalangan pejabat terkait setempat.
"Penghargaan ini merupakan inisiatif Kemendag RI untuk menjaga loyalitas, kerja sama, dan jejaring bisnis yang selama ini sudah terbangun dengan baik," kata Dubes RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi dalam sambutannya.
Mohamed Baraka dalam sambutannya mengapresiasi pemberian anugrah itu dan menyatakan bahwa selama 26 tahun menjalin bisnis dengan Indonesia sejak 1988, pihaknya selalu mendapat kemudahan dari pemerintah Indonesia terutama KBRI Kairo.
Pemberian anugrah Primaduta Award itu terkait dengan Pameran Dagang Indonesia (Trade Expo Indonesia/TEI) ke-29 pada 8-12 Oktober 2014.
Penghargaan tersebut sebelumnya diserahkan oleh Menteri Perdagangan RI, Muhammad Luthfi kepada Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi di Jakarta pada 8 oktober 2014, dan selanjutnya Dubes menyerahkannya kepada Mohamed Baraka dalam jamuan makan malam di Wisma Duta tersebut.
Menurut data KBRI Kairo, dalam tiga tahun terakhir, volume impor ban Indonesia oleh GT-RADIAL tercatat fluktuatif, yaitu 680.000 unit senilai 130 juta dolar AS (2011), 500,000 unit senilai 110 juta dolar AS (2012) dan 650.000 unit senilai 125 juta dolar AS.
Ban produksi GT-RADIAL menempati posisi ketiga pangsa pasar ban kendaraan bermotor di Mesir, kata Kepala Fungsi Ekonomi merangkap Pelaksana Tugas Atase Perdagangan KBRI Kairo, Lauti Nia Astri Sutedja.
Di sisi lain, Mohamed Baraka yang juga Ketua Perhimpunan Pengusaha Mesir-Indonesia itu pada awal Desember 2014 akan mendampingi enam wartawan senior dari berbagai media massa Mesir berkunjung ke Indonesia, kata Dubes Nurfaizi kepada ANTARA di sela jamuan makan malam.
Pewarta: Munawar S Makyanie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014