• Beranda
  • Berita
  • Ini kata Jerinx SID soal kenaikan harga BBM bersubsidi

Ini kata Jerinx SID soal kenaikan harga BBM bersubsidi

24 November 2014 21:01 WIB
Ini kata Jerinx SID soal kenaikan harga BBM bersubsidi
Personel Superman Is Dead, Jerinx, Bobby Kool, dan Eka Rock. (ANTARA News/Ida Nurcahyani)

Mesin di mana-mana merusak, dia menyebabkan polusi, udara jadi panas dan berisik"

Jakarta (ANTARA News) - Penggebuk drum band punk rock asal Bali Superman is Dead (SID), Jerinx, angkat bicara soal kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar awal pekan lalu.

Jerinx menyatakan setuju dengan kenaikan harga BBM bersubsidi agar masyarakat Indonesia bisa meninggalkan budaya "mesin" dan lebih mencintai lingkungan dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

"Untuk efek jangka panjang, saya setuju harga BBM bersubsidi dinaikkan. Dari analisa yang saya baca, memang akan memberatkan rakyat pada awalnya tapi nanti ke depan itu akan positif hasilnya bagi masyarakat," kata Jerinx disela latihan jelang konser "Satu Indonesia" di studio Rossi Musik, Jakarta Selatan, Senin.

Jerinx sendiri menolak jika dikatakan mendukung semua kebijakan pemerintah Jokowi hanya karena dirinya memberi dukungan pada saat kampanye pilpres, Juni lalu.

"Jika kebijakan pemerintah dirasa tidak membunuh masyarakat dengan kejam saya rasa tak masalah didukung. Setiap keputusan ada pro dan kontra tapi kan bisa ditimbang dan dianalisa, bukan sepakat membabi buta pada penguasa. Masyarakat juga jangan 100 persen percaya pemerintah, bagaimana pun mereka kan politisi," katanya.

Secara pribadi Jerinx mengatakan selalu setuju harga BBM dinaikkan.

"Agar masyarakat mulai meninggalkan budaya 'mesin'. Yang saya lihat, masyarakat kita untuk beli rokok di warung yang jaraknya hanya 100 motor aja pakai motor. Budaya non-mesin kita sangat rendah. Dengan kenaikan harga BBM diharapkan bisa memaksimalkan kendaraan non-mesin," katanya.

Mesin, menurut Jerinx merupakan sumber masalah. "Mesin di mana-mana merusak, dia menyebabkan polusi, udara jadi panas dan berisik," katanya.

Sebelumnya, Senin (17/11) malam, Jokowi menaikan harga BBM jenis premium dan solar bersubsidi. Harga premium naik dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 sedangkan solar naik dari Rp5.500 menjadi Rp7.500. Kenaikan harga tersebut berlaku efektif sejak 18 November 2014 pukul 00.00 WIB.

Malam menjelang kenaikan harga, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tanah Air diserbu pembeli yang ingin mendapatkan sedikit keuntungan harga sebelum BBM benar-benar naik keesokan harinya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014