• Beranda
  • Berita
  • Diet seimbang untuk penurunan berat badan yang sehat

Diet seimbang untuk penurunan berat badan yang sehat

28 November 2014 09:21 WIB
Diet seimbang untuk penurunan berat badan yang sehat
Diet untuk menurunkan berat badan sebaiknya diimbangi dengan olahraga teratur. (www.pixabay.com-public domain pictures)
Jakarta (ANTARA News) -  Pasangan suami-isteri Nurul Fahmi (29) dan Amai Budi Utami (25) berhasil menurunkan berat badan dengan metode diet mereka.

Berat badan Fahmi turun lima kilogram dalam sebulan dan Amai berhasil menurunkan enam kilogram dalam sebulan setelah menjalankan diet ala herbalife.

"Diet berhasil karena metode diet dijalankan dengan benar, misalnya pagi minum susu, siang makan seperti bisa kemudian malam hanya minum susu dan makan buah saja," kata Fahmi, pegawai perusahaan swasta di Jakarta Selatan tersebut.

Fahmi dan Amai menjalankan program diet dengan sebisa mungkin mengonsumsi makanan alami seperti sayur-sayuran dan buah segar, serta makanan yang tidak melewati proses pencernaan yang rumit.                   

Selain itu Fahmi menghindari konsumsi lemak dan mengurangi asupan karbohidrat.

"Asupan karbohidrat tetap diperlukan meskipun sedang program menurunkan berat badan, jadi jangan dihilangkan asupan karbohidrat tersebut, namun dengan jumlah karbodihrat yang dikurangi," katanya.

Dia juga berhenti mengonsumsi minuman ringan berkadar gula tinggi dan membiasakan diri minum delapan gelas air putih setiap hari.

"Saya juga tidak menghindari minuman lain seperti minum teh manis, namun jangan terlalu sering," tuturnya.

Sementara Amai lebih banyak mengonsumsi makanan berprotein tinggi dibandingkan makanan berkarbohidrat atau berlemak.

"Diet dengan tinggi protein dan karbohidrat yang sedang ditambah dengan olahraga yang teratur sebagai gaya hidup, memiliki efek yang sangat baik untuk membantu penurunan berat badan," katanya.

"Saya juga mengurangi makanan gorengan, ikan bakar, ayam bakar, dan menggantinya dengan makanan yang direbus," tambah Amai, yang bekerja satu kantor dengan sang suami.

Amai dan suaminya juga rajin latihan kardio untuk mempercepat pembakaran lemak dan setiap akhir pekan lari di sekitar kawasan rumah mereka di Jagakarsa.

"Di rumah kami ada alat untuk melakukan treadmill, jadi biasanya kami sebelum berangkat ke kantor menyediakan waktu 15 sampai 20 menit untuk treadmill," tambahnya.

Mereka mengakui kadang gagal menjalankan program penurunan berat badan karena berbagai hal, seperti tidak disiplin dan tergoda mengemil, minum minuman bersoda atau mengonsumsi makanan manis.

"Tapi lama-kelamaan kami bisa menghindari itu semuanya," ungkap Amai.

Sementara Fahmi pernah berusaha menurunkan berat badan dengan hanya makan buah dan sayur sepanjang hari dan gagal.

"Itu merupakan langkah yang salah. Kita juga harus memperhatikan kebutuhan asupan secara ideal karena energi tetap penting untuk bergerak," ujarnya.


Prinsip Gizi Seimbang

Ahli gizi di Rumah Sakit Umum Pendidikan Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Luciana Sutanto, menjelaskan buah dan sayur memang bagian penting dalam diet untuk menurunkan berat badan tapi tetap harus dikonsumsi sesuai kebutuhan karena konsumsi makanan tanpa memperhatikan keseimbangan kebutuhan justru bisa membahayakan kesehatan.

"Mengganti makan pagi dan malam dengan jus buah atau sayur dan hanya makan di siang hari mungkin bisa mempercepat penurunan berat badan tetapi tanpa sadar, itu bisa menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi sehingga mudah terserang penyakit," katanya.

Pengajar di Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan diet untuk mengurangi berat badan sebaiknya tetap berpatokan pada pola gizi yang seimbang dengan menu meliputi karbohidrat, protein, lemak, dan sayuran.

"Ketimbang minum jus, lebih baik makan dua buah wortel utuh yang dikukus," ujarnya serta menambahkan bahwa makan sayur lebih baik untuk kesehatan dan seratnya bisa menimbulkan rasa kenyang.

Ia juga menyarankan mereka yang kesulitan menjalankan program diet untuk menurunkan berat badan untuk melakukan upaya tersebut secara bertahap.

"Tahap pertama adalah mengurangi porsi makan sebanyak sepertiga dari kebiasaan setiap kali makan dan apabila sudah kuat, bisa dikurangi lagi hingga setengah dari biasanya," kata Luciana.

Tahap berikutnya, ia melanjutkan, adalah berhenti mengonsumsi kue-kue dan makanan lain yang padat gizi menggantinya dengan cemilan buah-buahan yang kandungan airnya tinggi.

"Yang lebih penting, jangan mengurangi konsumsi air putih dan kurangi gula apabila ingin meminum sesuatu, misalnya minum teh," tuturnya.

Selain itu, ia menambahkan, program diet juga harus diimbangi dengan berolahraga secara teratur. "Lakukan olahraga yang bersifat aerobik minimal tiga kali dalam seminggu," katanya.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014