"Bantuan benih unggul tersebut akan disalurkan pada 2015 dan jika hasil panen petani di Kabupaten Kotim bisa meningkat, maka saya akan memberikan bantuan lagi," katanya di Sampit, Kamis.
Dengan pemberian bantuan benih unggul tersebut diharapkan hasil panen petaninya dan meningkat dua kali lipat dari sebelumnya, katanya.
Dalam kunjungan kerjanya di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, selain memberikan bantuan bibit unggul, traktor tangan, mesin tanam padi dan perbaikan irigasi, Mentan juga berjanji akan mengurus status lahan pertanian di Kabupaten Kotim yang sampai saat ini masih masuk dalam kawasan hutan produksi (HP).
"Seandainya kebijakan masalah HP ada diujung pena Mentan, maka saat ini juga akan saya putuskan, namun karena ini bukan wewenang saya, maka masalah ini nantinya akan saya sampaikan ke Menteri Kehutanan dan ini akan saya perjuangkan," katanya.
Pertanian di Kabupaten Kotim memiliki potensi sangat tinggi untuk lebih dikembangkan lagi, untuk itu pemerintah kedepannya akan serius menangani masalah pertanian yang terjadi di Kabupaten Kotim.
Dengan adanya penangan yang serius diharapkan kedepannya Kabupaten Kotim bisa menjadi salah satu daerah penghasil beras di Indonesia.
"Sekarang mau apa lagi, lahan tersedia, petaninya sangat semangat dalam bercocok tanam dan pemerintah tinggal menyediakan anggaran untuk mendorong kinerja petani," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Kotim Supain Hadi mengatakan selama ini pemerintah daerah tidak dapat memperluas lahan sawah yang produktif karena terganjal atau terkendala dengan status kawasan HP.
"Besar harapan saya nantinya pak Mentan bisa memperjuangkan keinginan kami, yakni membebaskan kawasan HP tersebut untuk dijadikan lahan pertanian," katanya.
Supian Hadi mengatakan kebijakan pemerintah yang menetapkan lahan pertanian masuk dalam kawasan HP masih membingungkan, sebab fakta di lapangan di daerah tersebut tidak ada satupun tegakan kayu yang berdiri.
"Jadi sangat sayang kalau lahan yang memiliki potensi dibiarkan begitu saja, dibiakan pun tidak akan bisa membuat maju daerah, apa lagi buat negara," katanya.
Pewarta: Untung Setiawan
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014