“Kami ingin meningkatkan hubungan baik ini di segala lini, mulai dari hubungan antar pemerintahan, parlemen, dan menyentuh ke masyarakat umum,” kata Hiltunen-Poivio, di kediaman resminya, di Jakarta, Kamis malam.
Kamis malam itu, dia menjadi nyonya rumah resepsi peringatan 60 tahun hubungan bilateral kedua negara. Hadir berbagai kalangan pada resepsi itu, mulai dari pejabat resmi Indonesia, usahawan kedua bangsa, artis, ilmuwan, hingga sesama kolega diplomat dari berbagai negara di Jakarta.
Selain hidangan khas Nordik --di antaranya irisan salmon dalam salad bit-- juga disajikan beraneka jenis makanan khas Indonesia, bergabung dengan jus buah-buahan tropis, teh, kopi, dan wine di meja-meja hidangan makan di rumah resmi duta besar Finlandia untuk Indonesia itu.
Finlandia juga terkenal dengan sistem pendidikan dan medotologi serta material pendidikannya yang diakui dunia ada pada kualitas papan atas. Ini juga investasi SDM dan bisnis yang ingin dimajukan dari pemerintahan negara itu di Helsinki.
Poivio-Hiltunen merupakan duta besar baru Finlandia untuk Indonesia menggantikan Kai Sauer, yang ditunjuk Helsinki menjadi duta besar Finlandia untuk Amerika Serikat dan wakil tetap Finlandia untuk PBB, di New York.
“Terutama investasi, banyak pebisnis Finlandia yang ingin berinvestasi di Indonesia, demikian juga dari Indonesia ke Finlandia, dan kesempatan untuk itu sangat luas terbuka. Kami mendorong iklim investasi kedua negara untuk semakin berkembang,” kata Hiltunen-Poivio.
Finlandia memiliki kantor fasilitator bisnis negaranya di Indonesia, Finpro, yang juga menjadi mitra kompartemen Nordik dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Di antara pebisnis Finlandia yang tergabung di sana adalah Konecranes (spesialis alat angkut barang) dan Wartsilla (spesialis permesinan berat).
Konecranes sebagai misal, pada pertengahan tahun ini berhasil memenangi proyek pengadaan alat angkut kontainer di Semarang dan Lamongan, Jawa Timur.
“Kami akan menghadapi pemilu awal tahun depan dan kami berharap pemerintahan kedua negara akan semakin erat,” kata perempuan duta besar itu.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014