Banjarnegara (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menyiapkan lahan untuk merelokasi korban bencana tanah longsor asal Dusun Jemblung yang saat ini masih berada di tempat pengungsian, kata Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno.Dalam rapat tadi malam (Rabu, red.), ada usulan untuk menggunakan bekas Terminal Karangkobar yang merupakan lahan milik Pemkab Banjarnegara ,"
"Dalam rapat tadi malam (Rabu, red.), ada usulan untuk menggunakan bekas Terminal Karangkobar yang merupakan lahan milik Pemkab Banjarnegara ," kata Wabup di Posko Bencana Tanah Longsor Dusun Jemblung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara yang berlokasi di Kantor PGRI-KPRI Kecamatan Karangkobar, Kamis.
Akan tetapi, kata dia, luas lahan bekas terminal itu hanya 1.000 meter persegi sehingga tidak mencukupi kebutuhan karena ada 82 keluarga yang harus direlokasi.
Dengan demikian, lanjut dia, Pemkab Banjarnegara harus membeli lahan milik warga Desa Karanggondang, Kecamatan Karangkobar, untuk dijadikan tempat relokasi.
Menurut dia, pihaknya lebih dulu akan mengecek lahan tersebut dan selanjutnya berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPBD Provinsi Jateng terkait dana relokasi.
"Dana relokasi berasal dari BNPB, BPBD Jateng, dan BPBD Banjarnegara namun belum dihitung. Akan dirapatkan dulu dengan dengan tim gabungan karena kebutuhan per keluarga sekitar Rp125 juta," katanya.
Terkait lokasi bekas longsor di Dusun Jemblung, dia mengatakan bahwa Pemkab Banjarnegara berencana menjadikannya sebagai lahan konservasi.
"Warga yang tinggal di luar Dusun Jemblung, tidak akan direlokasi. Mereka cukup meningkatkan kewaspadaan saja," katanya.
Salah seorang warga Dusun Jemblung, Yati mengaku siap jika harus direlokasi oleh Pemkab Banjarnegara ke tempat yang lebih aman.
Kendati demikian, dia mengharapkan tempat relokasi itu tidak jauh dari Dusun Jemblung.
"Saya punya lahan pertanian sehingga kalau direlokasi terlalu jauh, saya kesulitan untuk mengurusnya," kata dia yang tinggal di Posko Pengungsian Desa Ambal, Kecamatan Karangkobar.
Sementara itu, upaya pencarian jenazah korban longsor pada hari Kamis (18/12) dihentikan lebih awal karena hujan lebat yang terjadi sejak pukul 13.00 WIB.
"Hingga saat ini, jumlah jenazah yang telah ditemukan sebanyak 86 orang," kata Kepala Kepolisian Resor Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Polisi Wika Hardianto.
Berdasarkan data Posko BPBD Banjarnegara, jumlah warga Dusun Jemblung yang tertimbun longsor pada tanggal 12 Desember 2014 diperkirakan sebanyak 108 orang.
Jumlah tersebut belum termasuk warga luar daerah yang melintas di Jalan Banjarnegara-Karangkobar, Dusun Jemblung, dan turut tertimpa longsor saat bencana tersebut terjadi.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014