Dua begonia jenis baru ditemukan di Halmahera

25 Desember 2014 10:22 WIB
Dua begonia jenis baru ditemukan di Halmahera
Ilustrasi - Salah satu jenis Begonia. (Istimewa)

Pada awal tahun 2014 dilakukan proses submisi naskah ke jurnal Reinwardtia, dan sudah terbit pada pertengahan Desember 2014

Bogor (ANTARA News) - Dua spesies bunga Begonia jenis baru ditemukan di Pulau Halmahera, Kepulauan Maluku, Provinsi Maluku Utara, sehingga jumlah flora yang ada di kepulauan tersebut menjadi enam jenis.

Wisnu H Ardi, dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI menjelaskan di Bogor, Kamis, dua Begonia baru tersebut ditemukan ketika melakukan penelitian dan eksplorasi kerja sama antara tim Kebun Raya Bogor dengan Fairchild Tropical Botanic Garden, USA di Taman Nasional Aketajawe-Lolobata, Halmahera, Kepulauan Maluku pada 2011 lalu.

"Dua Begonia jenis baru ini merupakan endemis Halmahera," kata Wisnu.

Ia mengatakan, jenis Begonia tersebut diberi nama sesuai nama asalnya dan nama peneliti yang menemukannya yakni, Begonia aketajawensis Ardi & D.C. Thomas dan Begonia holosericeoides Ardi & D.C. Thomas.

Ia menjelaskan, proses observasi dimulai sejak spesimen ditanam dan mulai tumbuh hingga berbunga. Pada tahun 2011 sampai dengan 2013, setelah data morfologi telah tercatat secara lengkap dilanjutkan dengan identifikasi, dengan melihat spesimen dari jenis-jenis yang mirip yang berasal dari kawasan Maluku dan sekitarnya.

"Pada awal tahun 2014 dilakukan proses submisi naskah ke jurnal Reinwardtia, dan sudah terbit pada pertengahan Desember 2014," katanya.

Ia mengatakan, dua Begonia jenis baru tersebut memiliki kombinasi karakter unik yang berbeda dari semua jenis-jenis yang ada di kawasan Timur Indonesia, terutama dua jenis yang mirip yakni Begonia holosericea dan ternate.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Begonia aketajawensis memiliki perawakan kecil dan tumbuh merayap, daun berbentuk bulat telur terbalik sampai membalut dengan ukuran yang relatif kecil.

Bunga jantan memiliki empat perhiasan bunga dan bakal buah yang sedikit berambut atau tidak sama sekali.

Sedangkan Begonia holosericeoides memiliki tangki perbungaan betina yang panjang, bakal buah dengan sedikit rambut atau tidak sama sekali dan daun berbentuk bulat telur dengan ujung melancip.

Menurutnya, kedua jenis Begonia yang baru ditemukan ini berpotensi sebagai tanaman hias, karena memiliki daun yang unik.

"Begonia holosericeoides memiliki daun berwarna kemerahan dengan bercak-bercak putih dan cukup adaptif ditanam pada dataran rendah asalkan ditanam pada tempat yang ternaung dengan kelembaban udara yang cukup tinggi," katanya.

Dikatakannya, Begonia flora di kawasan Timur Indonesia seperti Sulawesi dan Maluku masih sangat sedikit terdokumentasi. Selama 150 tahun sejak Teijsman mendiskripsikan jenis endemik dari Ternate, Begonia holosericea Teijsm & Binn, hanya satu jenis baru yang berhasil ditemukan baru-baru ini yakni Begonia sageaensis Wiriad.

"Temuan ini menambah daftar jenis tanaman yang ada di Maluku menjadi enam jenis. Jumlah ini tentu masih sangat sedikit mengingat banyaknya jumlah pulau-pulau yang ada di Maluku dengan beragam tipe habitatnya," kata dia.

Ia menambahkan, hasil temuan tersebut telah diterbitkan pada pertengahan Desember lalu di Jurnal Renwardtia Vol 14, No 1, hal:19-26.

"Rencanannya tahun 2015 nanti akan menerbitkan dua jenis baru lagi dari Maluku, saat ini masih dalam proses observasi dan identifikasi," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014