Warga Mukomuko tampung air hujan untuk masak

27 Desember 2014 15:36 WIB
Warga Mukomuko tampung air hujan untuk masak
Ilustrasi. Warga mengumpulkan air yang diambil dari lubang air resapan di kawasan Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.(ANTARA FOTO/Rudi Mulya)
Mukomuko (ANTARA News) - Sebagian warga tidak mampu yang tinggal di bantaran Sungai Batang Muar, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, sejak sebulan terakhir terpaksa menampung air hujan untuk memasak, mandi, dan mencuci.

"Sudah lama kami menampung air hujan karena air perusahaan daerah air minum (PDAM) tidak mengalir lagi," kata warga Desa Medan Jaya, Tin Erawati, di Kecamatan Ipuh, Sabtu.

Menurutnya, meskipun rumahnya berada dekat dengan Sungai Batang Muar namun rumah tersebut berada di atas tebing sehingga sulit bagi mereka untuk mengambil air yang berada di bawah tebing.

Sedangkan, lanjutnya, mesin air yang digunakan oleh warga tidak sanggup menarik air dari sungai ke rumah warga.

"Kami sudah mengeluarkan uang untuk membeli mesin air tetapi air tidak mampu naik ke atas," ujarnya.

Kecuali, katanya, mesin air yang besar baru sanggup menarik air dari sungai dan hanya sebagian kecil warga yang mampu untuk membeli mesin air tersebut.

Ibu dua anak ini mengatakan keluarganya tidak mampu untuk membeli mesin air yang berkapasitas besar itu sehingga dirinya terpaksa menampung air hujan untuk memenuhi kebutuhannya memasak, mandi, dan mencuci.

Ia berharap, air dari PDAM di wilayah itu mengalir lagi agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih keluarganya dan warga lain di wilayah itu.

"Kami tidak tahu kenapa air PDAM tidak mengalir lagi. Padahal kami selalu bayar tagihan setiap bulannya. Kalau alasannya ada pelanggan yang tidak bayar, cabut saja water meternya. Jangan warga lain yang jadi korban," ujarnya lagi.

Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014