• Beranda
  • Berita
  • Lopen dukung pembelian gedung kota lama Semarang

Lopen dukung pembelian gedung kota lama Semarang

7 Januari 2015 22:12 WIB
Lopen dukung pembelian gedung kota lama Semarang
ilustrasi Wisata Monumen Palagan Ambarawa Wisatawan berkunjung dan melihat Kereta api lokomotif tahun 1902 buatan Jerman di Monumen Palagan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jateng. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho) ()
Semarang (ANTARA News) - Komunitas pegiat sejarah Kota Semarang, Jawa Tengah, Lopen mendukung langkah pemerintah kota setempat yang membeli sebuah gedung kuno di kawasan Kota Lama yakni Gedung Oudetrap.

"Saya kira ini (pembelian Gedung Oudetrap, red.) keputusan tepat. Bahkan, kalau bisa lebih banyak gedung-gedung kuno yang dibeli," kata Koordinator Lopen M Yogi Fajri di Semarang, Rabu.

Menurut dia, langkah akuisisi gedung-gedung kuno di kawasan Kota Lama menjadi langkah efektif menyelamatkan aset-aset bersejarah di Kota Semarang, termasuk Gedung Oudetrap atau Gedung Gambir.

Ia menjelaskan selama ini banyak bangunan di Kota Lama Semarang yang tidak diketahui kepemilikannya sehingga dipastikan kondisinya tak terurus, bahkan tidak jarang yang mengalami kerusakan.

"Aset-aset berupa gedung kuno ini bisa dioptimalkan untuk kepentingan pariwisata. Apalagi, tidak semua kota atau daerah memiliki kekayaan aset seperti yang dimiliki Kota Semarang ini," tukasnya.

Yogi mencontohkan Malaysia yang sudah lebih baik dalam mengelola aset-aset gedung bersejarahnya sehingga semakin banyak bangunan kuno yang diambil-alih pemerintah diyakini pengelolaannya lebih baik.

Untuk pemanfaatan Gedung Gambir ke depan, ia menyarankan sebaiknya pemerintah kota setempat menjadikan bangunan bersejarah itu sebagai museum yang khusus tentang sejarah Kota Semarang.

"Selama ini, Kota Semarang belum memiliki museum yang khusus membahas perkembangan dan sejarah kota ini. Padahal, Semarang memiliki peran sentral dalam perjalanan sejarah Indonesia," ungkapnya.

Ia menjelaskan beberapa peristiwa besar pernah terjadi di Kota Semarang, baik pada masa kolonial maupun kemerdekaan, namun selama ini ikon-ikon yang menjadi saksi sejarah terkesan diabaikan.

"Sejak zaman VOC hingga perang kemerdekaan. Semarang memiliki peran strategis, seperti Jatingaleh pernah jadi area peperangan tentara Napoleon Bonaparte, Pertempuran Lima Hari, dan sebagainya," katanya.

Yogi menyatakan siap membantu Pemkot Semarang dalam mengumpulkan arsip-arsip sejarah yang diperlukan jika gedung kuno yang terletak di Jalan Taman Srigunting 3B itu dimanfaatkan sebagai museum.

Sementara itu, Asisten I Sekretariat Daerah Kota Semarang Eko Cahyono mengakui kawasan Kota Lama memiliki setidaknya 272 bangunan kuno, dan 179 bangunan di antaranya dalam kondisi rusak dan terbengkelai.

"Tentunya, kami tidak bisa membeli semua sekaligus karena keterbatasan anggaran. Kami juga kesulitan menemukan pemiliknya. Mudah-mudahan, pembelian Oudetrap ini merupakan perintis," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015