• Beranda
  • Berita
  • PLN Jatim investasi Rp1,29 triliun bangun intrastruktur

PLN Jatim investasi Rp1,29 triliun bangun intrastruktur

9 Januari 2015 16:07 WIB
Surabaya (ANTARA News) - PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur investasi senilai Rp1,29 triliun untuk membangun sejumlah infrastruktur di beberapa daerah guna memperluas jangkauan ketersediaan energi listrik di provinsi itu pada 2015.

"Besaran investasi itu akan dialokasikan untuk penguatan jaringan mencapai Rp148,8 miliar, dana pemasaran Rp766,9 miliar, dana untuk pengurangan susut Rp85,4 miliar, Rp395 miliar untuk program pendamping yang diperoleh dari bantuan ADB, dan lainnya," kata General Manager PLN Distribusi Jatim I B G Mardawa ditemui di Kantor PLN Distribusi Jatim di Surabaya, Jumat.

Pada tahun ini, ungkap dia, pembangunan infrastruktur di wilayah kerjanya seperti membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 510 Kilometer dan membangun 2.200 gardu. Selain itu, membangun jaringan tegangan rendah sepanjang 782 Kilometer.

"Berbagai upaya tersebut merupakan langkah bisnis kami untuk melayani masyarakat lebih baik. Saat ini orang yang butuh listrik itu maunya energi itu ada dan dipasang cepat, sedangkan ketika listrik padam diharapkan bisa disambung segera," tuturnya.

Secara umum, jelas dia, pada tahun 2015 pihaknya optimistis dengan segala tindakan pembangunan infrastruktur itu dapat mencatatkan jumlah pelanggan baru mencapai 540.000 pelanggan. Dari jumlah tersebut ditargetkan bisa menambah daya sambungan mencapai 1.256 MVA.

"Sementara, pencapaian jumlah pelanggan pada tahun 2014 terealisasi 554.512 pelanggan baru. Angka itu melebihi target jumlah pelanggan baru sebanyak 512.000 pelanggan pada tahun lalu," ucapnya.

Di sisi lain, tambah dia, pada tahun 2014 perseroan tersebut mencatatkan total pelanggan mencapai 9,4 juta pelanggan. Dari keseluruhan pelanggan tersebut sebanyak 2,8 juta adalah pelanggan prabayar.

"Kemudian, pertumbuhan KwH jual pada tahun 2014 mencapai 6,33 persen atau kurang dari target perseroan tahun lalu sebanyak delapan persen," ujarnya.

Realisasi pertumbuhan tahun 2014, sebut dia, memang tak sesuai target dikarenakan adanya perlambatan perekonomian pada tahun lalu. Khususnya berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu 2014.

"Sementara beban puncak kelistrikan di Jatim pada tahun 2014 berada di posisi 4.995 MW," katanya.

Dengan kondisi tersebut, lanjut dia, secara keseluruhan ketersediaan listrik di Jatim mencapai 8.000 MW. Oleh sebab itu ada surplus sekitar 3.000 MW yang bisa disalurkan ke Jawa Tengah dan Bali.


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015