Sukabumi kekurangan alat deteksi dini tsunami

11 Januari 2015 16:35 WIB
Sukabumi kekurangan alat deteksi dini tsunami
Ilustrasi-Alat Deteksi Tsunami (FOTO ANTARA/Irsan Mulyadi)

Sukabumi (ANTARA News) - Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsigaan Bencana (BPKB) Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar, mengatakan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kekurangan alat deteksi dini tsunami atau "Tsunami Early Warning System" (TEWS).

"Saat ini hanya ada delapan TEWS yang terpasang, yakni empat di Kecamatan Ciracap dan empat lainnya di Tegalbuleud," kata Irwan Fajar kepada Antara di Sukabumi, Minggu.

Menurut Irwan, dari delapan TEWS yang ada yang berfungsi hanya tiga unit saja, yakni dua di Kecamatan Ciracap dan satu di Kecamatan Tegalbuleud. Dengan demikian ada lima TEWS yang rusak disebabkan oleh beberapa faktor seperti cuaca, minimnya pemeliharaan, terkena jaring atau tertabrak kapal nelayan dan lain-lain.

Seharusnya, TEWS terpasang di sembilan kecamatan lain selain Kecamatan Tegalbuleud dan Ciracap, yakni Kecamatan Palabuhanratu, Surade, Cisolok, Simpenan, dan kecamatan lainnya yang memiliki pantai.

"Kami sudah mencoba meminta bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan diharapkan bantuan segera datang dan TEWS bisa segera terpasang," tambahnya.

Diakuinya, Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rawan bencana gempa bumi yang bisa berpotensi terjadinya tsunami, karena terdapat beberapa patahan bumi yang berada di dasar laut.

Dengan adanya TEWS ini diharapkan warga yang tinggal di pesisir pantai bisa menyelamatkan diri ke tempat lebih aman jika ada potensi tsunami.

Untuk antisipasinya, pihaknya juga sudah menyediakan jalur evakuasi tsunami yang tersebar di kecamatan yang mimiliki laut. Selain itu, kerap melakukan sosialisasi dan simulasi bencana tsunami dengan warga pesisir tujuannya untuk meminimalisir dampak dari bencana.

(KR-ADR)



Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015