Tahun ini kembali buah khas lokal Kaltim dinyatakan sebagai bibit unggul nasional.
Balikpapan (ANTARA News) - Buah khas lokal Kalimantan Timur (Kaltim) khususnya Durian Lai atau Holai Sentawar berasal dari Kutai Barat dirilis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian Kementerian Pertanian sebagai bibit buah (varietas) unggul nasional.
"Tahun ini kembali buah khas lokal Kaltim dinyatakan sebagai bibit unggul nasional. Pengajuan buah Holai Sentawar dilakukan Bupati Kutai Barat (Kubar) pada Oktober tahun lalu," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Ibrahim di Samarinda, Rabu.
Pengakuan Kementan ini menurut Ibrahim, terus menambah jumlah buah atau varietas unggul nasional asal Kaltim yang selama ini sudah banyak buah-buah lokal dari kabupaten dan kota telah dinyatakan sebagai bibit unggul nasional.
Misalnya, Durian Mawar dan Durian Ligit asal Kecamatan Long Iram Kubar serta Durian Salisun asal Nunukan. Durian Lai Kayan dan Duku Bulungan dari Bulungan serta Lai Mahakam, Lai Kutai, Lai Batuah dan Lai Mandong asal Kutai Kartanegara.
Jeruk Nipis Borneo asal Kubar dan Jeruk Keprok Borneo Prima dan Salak Sangatta asal Kutai Timur, Cempedak Malinau dan Manggis Malinau asal Malinau dan Pisang Kepok Gablok asal Samarinda, katanya.
Disebutkan Ibrahim, tidak kurang 16 varietas atau buah asal Kaltim termasuk Kaltara yang telah dinyatakan sebagai bibit unggul nasional juga tanaman pangan seperti Padi Adan asal Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.
"Kami terus berburu mencari buah-buah lokal maupun varietas hortikultura lainnya di kabupaten dan kota menjadi bibit unggul nasional, sehingga pengakuan ini semakin memacu semangat masyarakat kita untuk mau dan terus menanam serta mengembangkan varietas buah lokal," kata Ibrahim.
Ia berharap agar masyarakat terus mengembangkan tanaman lokal khususnya yang telah dinyatakan bibit unggul nasional karena tanaman tersebut sudah cocok atau mampu beradaptasi dengan kondisi alam jika dibandingkan tanaman daerah atau negara lain.
"Contoh tanaman buah durian asal Thailand itu hanya mampu berproduksi tiga kali musim panen selanjutnya produksi menurun bahkan mati karena terserang hama karena tidak sesuai dengan kondisi alam di daerah," kata Ibrahim.
(S035)
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015