Layanan nirlaba itu mewadahi komunitas relawan yang memiliki panca indera sempurna untuk melakukan panggilan telepon lewat aplikasi iOS dan mengakses kamera para tuna netra.
Saat orang yang tuna netra membutuhkan bantuan, mereka mengirim permintaan menggunakan VoiceOver dan aplikasi tersebut akan menghubungkannya dengan seorang relawan yang tersedia. (Baca juga : Bioskop Bisik sajikan film untuk tunanetra )
Seperti dilansir laman Digital Spy, saat ini ada lebih dari 13.000 relawan dan sekitar 2.000 orang yang telah terbantu berkat aplikasi tersebut.
Hans Jørgen Wiberg, yang juga penyandang tuna netra, adalah pencetus ide yang meluncurkan layanan tersebut melalui studio pengembang perangkat lunak Robocat.
Aplikasi yang saat ini tersedia gratis di iOS juga akan segera diluncurkan untuk Android. Para pengembang sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan sistem langganan dan/atau donasi mulai September, saat dana mereka menipis.
Kekhawatiran tentang penyalahgunaan aplikasi ini juga dapat diredam karena pengguna dari dua belah pihak dapat segera memberi penilaian atas pengalaman mereka atau melaporkan bila ada insiden setiap sesi berakhir.
Penerjemah:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015