• Beranda
  • Berita
  • Jalur darat perbatasan di Bengkayang Kalbar putus oleh banjir

Jalur darat perbatasan di Bengkayang Kalbar putus oleh banjir

20 Januari 2015 02:47 WIB

Rumah kami sudah masuk perahu. Ke mana mana pakai perahu"

Pontianak (ANTARA News) - Jalur utama menuju perbatasan Indonesia - Malaysia di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, terputus oleh banjir yang menggenangi sejumlah kecamatan.

Menurut M Acong Zainal, warga Bengkayang, ketika dihubungi Selasa, ada beberapa kecamatan yang jalan utamanya direndam banjir.

Seperti di Kecamatan Ledo dan Seluas. Di Kecamatan Ledo, banjir juga menggenangi rumah warga terutama yang terletak tak jauh dari dermaga sungai. Mereka kemudian terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Ketinggian air di lokasi ini mencapai dua meter.

"Rumah kami sudah masuk perahu. Ke mana mana pakai perahu," kata H Hasan, tokoh agama sekitar.

H Hasan menuturkan, air mulai naik pada Minggu (18/1) sore dan semakin besar Senin (19/1) dinihari.

"Banjir kali ini sama besar pada tahun 2003 yang lalu," jelas Hasan.

Banjir juga menutupi jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Ledo dengan Kecamatan Sanggau Ledo.

"Ketinggian air yang menutupi jalan mencapai satu meter. Kendaraan susah lewat," kata Rino, anggota Tagana Kabupaten Bengkayang yang turun ke lapangan untuk membantu masyarakat yang terkena banjir.

Banjir juga melumpuhkan jalur utama di Seluas. Informasi yang diperoleh, ketinggian air mencapai 1,5 meter.

"Jalan yang terendam panjangnya sekitar dua ratus meter. Saat ini jalan tak bisa dilalui dan kami tertahan di Kampung Pisang," kata Suhartutiyati, Pegawai Dinas Perhubungan Bengkayang yang ada di lapangan.

Kecamatan Seluas berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia.

Bupati Bengkayang Suryadman Gidot telah meminta camat di wilayahnya untuk membangun posko banjir.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015