"Pemakai dewasa cenderung diawali dari masa remaja, jadi sudah kecanduan dan sulit untuk berhenti," ujar psikolog, Sani B. Hermawan, Psi, saat dihubungi ANTARA News, Jumat.
Psikolog yang juga Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani itu mengungkapkan, lingkungan pergaulan di fase remaja cenderung mementingkan teman dibandingkan keluarga untuk mencari identitas dirinya, sehingga tak jarang yang terjerumus pada narkoba.
"Fungsi keluarga di sini berpengaruh besar dalam pengawasan dan bimbingan terhadap anak remaja," kata dia.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN), dr. Diah Setia Utami, SpKJ,Ma,memaparkan, dalam otak manusia terdapat satu titik yang dinamakan pusat kesenangan atau pleasure yang peka terhadap sensasi menyenangkan.
"Sensasi menyenangkan itu akan datang ke otak, ada yang namanya sel-sel reseptor. Memori soal rasa nikmat sudah tersimpan di otak kita. Heroin, sabu, kokain, dan lainnya sudah terikat di sel reseptor otak. Itulah yang susah dilepas. Kapan pun si individu tidak akan bisa melupakan," kata dia.
Dia mengatakan, semua manusia pada dasarnya menyenangi semua yang memiliki sensasi, sehingga dalam berbagai situasi mereka akan selalu mencarinya.
Demikian halnya bila seseorang di masa remajanya merasakan sensasi menyenangkan saat memakai narkoba, maka otak akan menyimpan memori itu dan di saat tertentu dia akan mencari sensasi itu.
"Apalagi kalau kita dalam situasi tidak nyaman. Karena sudah ada di sel memori kita, kalau memakai narkoba bisa mendatangkan rasa nyaman, maka itu yang reminding lagi," kata dr. Diah.
Kemudian, selain karena saat remaja pernah menjadi pengguna narkoba, lanjut Sani, tekanan dari lingkungan misalkan figur publik yang merasa dituntut harus selalu tampil sempurna juga bisa menyebabkan seseorang memakai narkoba.
"Ada juga yang karena tekanan di rumah, kantor atau bisa juga tekanan profesi sehingga dia coba untuk rileks dengan cara memakai. Ada juga orang dewasa yang senang berhubungan dengan dunia malam akhirnya menjadi pecandu," kata Sani.
Menurut dia, agar seseorang tak mudah terjerumus pada narkoba, maka perlu baginya sadar soal hidup sehat, katakan tidak pada narkoba dan bergaul dengan orang-orang yang memiliki motivasi baik.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015