"Manajemen PT Fery Indonesia Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur, memutuskan menutup semua pelayaran untuk lintasan perairan NTT tanggal 25 Januari 2015 karena cuaca dan akan mempertimbangkan kembali untuk membuka kembali pada tanggal 26 Januari 2015, jika cuaca membaik berdasarkan rekomendasi BMKG setempat," kata General Manager PT Fery Indonesia (Persero) Cabang Kupang, Arnol Yansen di Kupang.
Ia mengatakan cuaca ekstrem berupa hujan lebat sejak Jumat (23/1) hingga Sabtu mengguyur Kota Kupang dan sekitarnya dan berdampak hingga tinggi gelombang di sekitar Selat Rote, Sawu dan Laut Timor mencapai empat meter.
"Tidak layak untuk dilayari," katanya.
Sehingga harus dilakukan penutupan pelayaran hingga cuaca membaik. "Sesuai jadwal pelayaran hari ini untuk lintasan Kupang-Rote Ndao pergi-pulang akan dilayani KMP Ranaka dan KMP Umakalada," katanya.
Sementara untuk lintasan Kupang-Sabu Raijua dan Waingapu Pulau Sumba akan dilayani KMP Ile Ape.
Sedangkan lintasan lain, katanya seperti Kupang-Ende, Kupang-Aimere serta Kupang-Lewoleba dan Kupang Waibalun di Kabupaten Flores Timur akan disesuaikan seperti jadwal sebelumnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang, katanya, telah mengeluarkan imbauan untuk masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem dengan intensitas curah hujan yang mulai tinggi terutama wilayah yang berpotensi gelombang laut tinggi, banjir seperti daratan Timor, Flores Tengah, Flores Timur dan daerah lainnya di NTT.
"Kami minta masyarakat waspada dengan curah hujan yang mulai tinggi terutama wilayah yang berpotensi mengalami banjir seperti daratan Timor, Flores Tengah, Flores Timur dan Sumba Timur karena dapat merendam rumah dan tanaman serta mengancam nyawa," kata Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang Juli Setiyanto.
BMKG, katanya, sedang memantau hujan yang saat ini mulai terjadi dari pagi hari di beberapa tempat, memiliki intensitas sedang hingga lebat (20 mm hingga diatas 50 mm per hari) dan akan berlangsung hingga sepekan ke depan.
"Dari pantauan kami untuk sepekan ke depan, potensi hujan dari sedang hingga lebat akan terjadi merata di seluruh wilayah kepulauan itu," katanya.
Ia mengatakan meratanya intensitas hujan di wilayah NTT karena konsentrasi awan di wilayah Sumatera bagian Selatan yang memanjang hingga ke Nusa Tenggara melewati Pulau Jawa," katanya.
Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015