Ambon (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meminta Pemprov Maluku untuk mengubah keberadaan Museum Siwalima Ambon sebagai tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi.Keberadaan Museum Siwalima harus dijadikan sebagai tempat yang menyenangkan hingga orang yg berkunjung akan rindu untuk kembali lagi,"
"Keberadaan Museum Siwalima harus dijadikan sebagai tempat yang menyenangkan hingga orang yg berkunjung akan rindu untuk kembali lagi," kata Mendikbud Anies Aaswedan saat mengunjungi Museum Siwalima Ambon, Minggu petang.
Keberadaan Museum Siwalima, menurutnya, harus dipandang sebagai bagian dari sejarah masyarakat Maluku, karena banyak menyimpan koleksi mulai dari jaman prasejarah hingga kolonial, benda seni budaya dan adat istiadat yang digunakan masyarakat sejak jaman leluhur.
Dia meminta Pemprov Maluku dan pengelola untuk mengubah cara pandang dan menjadikan keberadaan museum tersebut agar menyenangkan dan menarik perhatian masyarakat maupun wisatawan untuk berkunjung dan mempelajari sejarah masyarakat di Maluku.
Mendikbud juga meminta Pemprov Maluku untuk meningkatkan pengelolaannya terutama menyangkut teknologi, di mana perlu dilengkapi dengan perangkat intenet, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang semakin cepat.
"Ini tantangan bagi pengelola Museum Siwalima. Optimalisasi perangkat dan jaringan internet akan mempermudah masyarakat di berbagai belahan dunia mengakses data dan koleksi yang tersimpan di museum ini," katanya.
Mendikbud Anies juga meminta Dinas Pendidikan Nasional Maluku untuk memprogramkan hari kunjungan siswa dari masing-masing sekolah ke museum tersebut, sehingga mereka dapat belajar, lebih mengerti dan memahami tentang sejarah bangsa dan daerahnya.
"Kunjungan siswa ke kuseum sangatlah penting. Mulai sekarang setiap sekoah harus dijadwalkan waktu khusus kunjungan siswa ke museum ini. Guru yang mengantar siswa berkunjung juga dapat menambah ilmunya, dan tugasnya dimasukkan ke dalam jam belajar-mengajar," katanya.
Menteri menandaskan, kecenderungan siswa saat ini lebih tertarik mempelajari sejarah bangsa dan negara lain dibanding sejarah bangsa maupun daerahnya sendiri.
Anies yang didampingi Gubernur maluku Said Assagaff juga mengimbau para orang tua maupun guru disekolah untuk bekerja keras mengubah pola berpikir siswa sejak dini, sehingga berorientasi jangka panjang.
"Selama ini yang terjadi anak hanya diajarkan untuk harus belajar agar naik kelas, memperoleh rangking, kemudian bisa lanjutkan kuliah serta cepat dapat pekerjaan. Ini pola pemikiran yang keliru dan harus diubah. Anak harus diajarkan berpikir jangka panjang," ujarnya.
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015