Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, menegaskan, penderita kusta dapat sembuh secara total jika rajin meminum obat hingga selesai.... kalau sudah terdiagnosis kusta, mereka tidak boleh takut...
"Jadi kalau sudah terdiagnosis kusta, mereka tidak boleh takut, mereka menyadari penyakit ini bisa tidak menular kepada orang lain dengan patuh dalam minum obat," kata dia, di Jakarta, Senin, pada peringatan Hari Kusta Sedunia.
Ketidakpatuhan dalam meminum obat untuk penyembuhan penyakit kusta masih jadi penghalang dari program eliminasi kusta di Indonesia, terutama karena jangka waktu pemberian obat yang lama, mulai dari enam hingga 12 bulan.
Pemerintah juga telah menggratiskan obat kusta di puskesmas sehingga masyarakat diharapkan untuk dapat segera mencari pengobatan untuk mencegah timbulnya kecacatan permanen yang dapat ditimbulkan oleh kusta.
Permasalahan lain yang masih muncul dalam penanggulangan kusta di Indonesia adalah masih adanya stigma dan diskriminasi bagi para orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) yang membuat para penderita seringkali menghindari berobat.
Padahal dengan pengobatan yang baik dan rutin kusta dapat disembuhkan dan dicegah penularannya lebih lanjut.
Menkes mencontohkan bahwa seorang ibu yang pernah menderita kusta masih dapat tetap menyusui bayinya jika telah diobati.
"Jika ibunya memakan obat kusta, itu bisa sembuh dan ASI bisa diberikan. Kadang-kadang orangtua ini tidak memakan obat dan ini bahaya untuk anaknya karena akan kontak terus," ujar dia.
Indonesia masih memiliki beban kasus kusta yang tinggi dengan jumlah terbanyak ketiga setelah India dan Brasil.
Pada 2013, Indonesia memiliki jumlah kusta baru sebanyak 16.856 kasus dan jumlah kecacatan tingkat dua di antara penderita baru sebanyak 9,86 persen.
Pewarta: Arie Novarina
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015