"Awalnya kami ingin memanfaatkan areal nganggur di sekitar sini dengan hal-hal positif. Dan tercetuslah ide menanam sayuran secara hidroponik atau teknik menanam dengan memanfaatkan air dan tanpa menggunakan media tanah," kata Juru Bicara Pemerintah Jawa Barat, Ruddy Gandakusumah, Selasa.
Aksi menanam sayuran hidroponik di sekitar Gedung Sate Bandung tersebut, kata dia, juga bagian dari bentuk pemberdayaan lahan yang ada di sekitar kantor gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat itu.
"Untuk pengelolanya sendiri ada Biro Humas dan Protokol Umum bersama Badan Ketahanan Pangan," kata dia.
Berkebun dengan teknik hidroponik, menurut dia, mudah dilakukan, bersih, dan tidak membutuhkan banyak lahan.
Biro HPU Provinsi Jawa Barat dan sejumlah media massa yang biasa meliput kegiatan pucuk pimpinan provinsi itu, siang tadi diajak memanen sayuran hidroponik di halaman Taman Gentong Gedung Sate Bandung.
Berbagai macam sayuran dan buah-buahan organik ditanam di area hidroponik tersebut seperti angkung, pakcoi, sawi, strawberry, serta tomat.
Pemilihan sayuran tersebut sengaja dipilih karena berumur pendek sehingga cepat dipanen.
"Sebenarnya Ini adalah panen yang kedua. Satu musimnya itu cuma 14 hari. Jadi bisa panen lebih cepat," kata Gandakusumah.
Lebih lanjut ia mengatakan, pemanfaatan lahan ini akan terus dikembangkan bahkan jika memungkinkan ke depannya seluruh areal Gedung Sate akan dimanfaatkan untuk hidroponik ini.
Adanya pemanfaatan lahan di sekitar Gedung Sate Bandung dengan berkebun hidroponik juga diharapkan bisa menjadi objek wisata tambahan bagi masyarakat.
"Selain itu, ini bisa juga untuk ajang pelatihan bagi para PNS untuk mempersiapkan masa pensiun sehingga ada usaha tambahan yang bisa dilakukan PNS," katanya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015