Dalam dialog tersebut Presiden menyoroti swasembada pangan yang harus terwujud dalam tiga tahun ke depan.
"Kita tidak mau lagi impor beras, gula, dan kedelai.Makanya produksi harus dinaikkan," kata Presiden Jokowi.
Ia juga menyoal distribusi pupuk dan benih yang selalu bermasalah saat dibutuhkan petani.
"Hal itu karena selama ini pengadaannya melalui tender lelang. Makanya lama. Dan sekarang tidak lagi. Jangan main-main dengan pupuk dan benih saat ini," katanya.
Presiden mengemukakan pemerintah akan memberikan bantuan alat pertanian seperti traktor, pompa air, pupuk, benih, dam irigasi.
Menurut Presiden, tahun ini pemerintah akan memperbaiki irigasi seluas 1,5 juta hektare, bantuan benih jagung untuk 98.000 hektare lahan dan benih kedelai untuk 70.000 hektare lahan.
Kunjungan Jokowi ke Ngawi juga membagikan alat pertanian berupa 852 traktor tangan, 377 pompa air, dan melihat pengerukan sedimentasi dam.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Gubernur Jatim Soekarwo, Kapolda Jatim, Pangdam Brawijaya, pejabat Pemkab Ngawi, dan Forpimda kabupaten/kota sekitar Ngawi.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015