"Ada 14 kebun raya daerah yang menjadi prioritas untuk dibangun hingga 2019 nanti, baik itu kebun raya daerah yang terletak di perkotaan maupun non perkotaan," kata Kepala Subbidang Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Kawasan Konservasi Tumbuhan Ex-Situ Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, Ir Dwi Murti Puspitaningtyas, MS.c di Bogor, Rabu.
Kebun raya yang pembangunannya diprioritaskan antara lain Kebun Raya Samosir-Sumatera Utara, Kebun Raya Batam-Kepulauan Riau, Kebun Raya Sriwijaya-Sumatera Selatan, Kebun Raya Liwa-Lampung, Kebun Raya Kuningan-Jawa Barat, dan Kebun Raya Pucak Sulawesi Selatan.
Selain itu ada Kebun Raya Batu Raden-Jawa Tengah, Kebun Raya Lombok-Nusa Tenggara Barat, Kebun Raya Sambas-Kalimantan Barat, Kebun Raya Banua-Kalimantan Selatan, Kebun Raya Katingan-Kalimantan Tengah, Kebun Raya Kendari-Sulawesi Tenggara, dan Kebun Raya Jompoe Parepara-Sulawesi Selatan.
"Selain itu ada penambahan Kebun Raya Massenrempulus Enrekang-Sulawesi Selatan," katanya.
Dwi mengatakan LIPI akan menempatkan 28 pegawai tidak tetap Kebun Raya Bogor yang sudah mendapat pendidikan dan latihan tentang perkebunrayaan untuk mendukung pembangunan kebun raya- kebun raya tersebut.
"Mendukung percepatan pembangunan kebun raya daerah serta memperkuat posisi PKT Kebun Raya LIPI sebagai pemangku peran koordinatif dalam membangun kebun raya di daerah," katanya.
Ia menjelaskan pula bahwa sampai sekarang Indonesia baru memiliki 25 kebun raya, lima di antaranya pengelolaannya di bawah koordinasi LIPI yakni Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, Kebun Raya Bali, Cibinong Science Center-Botani Garden (CSC-BG).
Sementara 23 kebun raya lainnya dikelola oleh pemerintah daerah dengan asistensi dan pembinaan dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015