Secara tegas, Arzetty menyatakan usulan tersebut tidak masuk akal dan hanya akan menimbulkan trauma bagi kaum perempuan.
"Saya menolak wacana tersebut karena sangat sensitif dan hanya akan menimbulkan masalah bagi perempuan nantinya," kata Arzetty di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.
Kata politisi PKB itu, dari kecil, seorang perempuan sudah didoktrin oleh orang tuanya untuk tidak memperlihatkan bagian vital dari tubuh kepada siapa pun.
"Kalau dilakukan tes keperawanan, tentu akan menimbulkan trauma kepada anak-anak dan itu akan terus terjadi," kata dia.
Ia menilai, alasan wacana itu dimunculkan karena banyaknya siswa SMP dan SMA di Jember sudah tidak perawan karena melakukan hubungan sex bebas, tidak bisa dijadikan alasan untuk mengusulkan hal tersebut.
"Masalah keperawanan itu sebetulnya bagaimana orang tua mengajar anaknya menjaga keperawana. Perawan itu bukan di test," kata dia.
Pewarta: ZulSikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015