"Kerugian langsung sangat minim, namun dari segi logistik kami kesulitan," ujar Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat melalui pesan elektronik di Jakarta, Kamis.
Ade mengatakan, kesulitan di bidang logistik terjadi jadi pengiriman bahan baku dari pabrik, maupun pengiriman barang jadi ke pasar, terhambat akibat beberapa titik banjir di Jakarta.
"Terdapat bahan baku yang tidak terkirim ke kami, maupun barang jadi yang keluar, khususnya ke Pasar Tanah Abang terhambat," kata Ade.
Hal tersebut, lanjut Ade, mengakibatkan gudang penyimpanan menjadi penuh, namun produksi masih bisa berjalan dengan baik.
Menurut Ade, API masih mengkalkulasi kerugian materi yang ditimbulkan akibat banjir tersebut terhadap industri pertekstilan di Indonesia.
Gangguan pengiriman barang juga dirasakan industri makanan dan minuman di beberapa lokasi, seperti di Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan beberapa titik di Jakarta Selatan.
"Hanya mengganggu pengiriman barang di beberapa lokasi," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman.
Adi berharap, pemerintah segera menjadikan Jabodetabek sebagai area prioritas dalam perbaikan sanitasi, sehingga banjir bisa berkurang dan tidak mengganggu industri.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015