Sekadau, Kalbar (ANTARA News) - Sejumlah daerah yang ada di Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat saat ini mulai banjir akibat curah hujan tinggi yang terjadi dalam satu pekan terakhir.Beberapa kecamatan yang ada di Sekadau ini mulai banjir seperti yang terjadi pada kecamatan Nanga Taman, Nanga Mahap, Sekadau Hulu dan Sekadau Hilir. Untuk sementara banjir yang terparah di wilayah Nanga Taman,"
"Beberapa kecamatan yang ada di Sekadau ini mulai banjir seperti yang terjadi pada kecamatan Nanga Taman, Nanga Mahap, Sekadau Hulu dan Sekadau Hilir. Untuk sementara banjir yang terparah di wilayah Nanga Taman," kata Plt Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Sekadau, Edi Prasetyo, di Sekadau, Kamis.
Dia menjelaskan, di Nanga Taman, beberapa wilayah yang banjir cukup parah di antaranya Dusun Kiungkang, Dusun Kumpang, Dusun Sungai Lawak, Dusun Senangak, Dusun Koman I dan II, serta Dusun Nanga Mongko.
Berdasarkan rilis yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau, setidaknya ada 70 kepala keluarga di wilayah Kecamatan Nanga Taman yang terkena dampak langsung bencana banjir.
"Kerugian materi sudah pasti tak dapat dihindari. Namun, karena masyarakat sudah terbiasa dengan banjir dan syukurnya korban jiwa sejauh ini masih terhindarkan," tuturnya.
Edi mengatakan, banjir merupakan bencana yang sering terjadi di Bumi Lawang Kuari. Namun, selama ini, setiap terjadi bencana banjir pemerintah dengan cepat memberikan respons dengan menyalurkan bantuan bagi pengungsi serta mengupayakan evakuasi.
"Tak hanya pemerintah, kalangan lain pun punya kepedulian yang tinggi terhadap korban bencana," kata Edi.
Sementara itu, Komandan Kodim 1204 Sanggau Letkol Infanteri Heri Budi Purnomo mengatakan pihaknya bersama Wakil Bupati Sekadau, Rupinus sudah melihat langsung banjir yang terjadi di Desa Kiungkang dan Sungai Lawak Kecamatan Nanga Taman. Dalam kunjungan itu, pihaknya menyerahkan bantuan sembako dan perlengkapan dapur bagi korban banjir disana.
"Bantuan ini sekadarnya untuk meringankan beban masyarakat yang terkena dampak banjir. Mudah-mudahan bisa bermanfaat," kata Heri Budi Purnomo.
Pewarta: Gansi dan Nurul Hayat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015