Makassar (ANTARA News) - Wahdah Islamiyah akan membangun pesantren terpadu berkapasitas 3.000 siswa di Provinsi Sulawesi Selatan.Pesantren ini bisa dibangun di dekat jalan tol agar lebih mudah diakses
"Pesantren ini nantinya akan menjadi pesantren terbesar di Sulawesi Selatan," kata Ketua Umum Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin usai menemui Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Pertemuan dengan Gubernur ini menurut Muhammad Zaitun dimaksudkan agar Gubernur memberikan dukungan dalam pembangunan pesantren yang direncanakan berdiri di atas lahan seluas 40 ha.
"Kami berharap diberikan kemudahan perizinan, terutama menyangkut lahan," ujarnya.
Berbeda dengan pesantren lain, lanjutnya, pesantren terpadu ini dirancang agar masyarakat yang ada di sekitar lokasi tersebut nantinya juga akan menggunakan Bahasa Arab.
"Jadi kalau sebelumnya dikenal ada kampung Inggris, kita punya kampung Arab," tambahnya.
Pesantren yang rencananya akan dibangun di Gowa ini, kata dia, masih terkendala masalah lahan.
Menanggapi hal ini Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyatakan siap mendukung pembangunan pesantren ini.
Terkait masalah lahan, menurut gubernur, Wahdah Islamiyah tidak perlu terpaku hanya pada satu masalah.
"Program yang bagus jangan berhenti hanya karena satu masalah," tegas Gubernur.
Gubernur bahkan menyarankan lokasi yang lebih strategis untuk pembangunan pesantren ini.
"Pesantren ini bisa dibangun di dekat jalan tol agar lebih mudah diakses," jelasnya.
Lebih lanjut Gubernur akan meminta jajarannya yang terkait untuk menjajaki dukungan seperti apa yang dapat diberikan untuk mewujudkan pembangunan pesantren ini.
Pewarta: Nurhaya J. Panga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015