"Khusus di UNS, kami mempertimbangkan dan memberi nilai tambah bagi penghafal Al Quran, baik itu 10 juz hingga 30 juz," ujar staf Pembantu Rektor I UNS, Aas Rohmat di Jakarta, Senin.
Khusus untuk masuk Fakultas Kedokteran, maka calon mahasiswa harus bisa menghafal 30 juz. Aas menjelaskan hal itu tidak wajib, namun mendapat nilai tambah.
Pihak universitas beralasan karena menghafal Al Quran tidak mudah, apalagi sampai 30 juz.
"Jadi siswa penghafal Al Quran mempunyai kecerdasan dan nilai akademik yang bagus," terang dia.
Pada 2014, UNS menerima lima penghafal Alquran dan Indeks Prestasinya saat ini memuaskan.
Meskipun demikian, hafal Alquran 30 juz harus diiringi dengan nilainya.Jika tidak memenuhi syarat SNMPTN, maka tidak lolos.
Aas menjelaskan pemberian nilai tambah bagi penghafal Alquran tersebut, sudah dilakukan sejak 2012.
"Jadi harus ada bukti kalau anak tersebut memang penghafal Alquran, bisa dengan surat maupun tes langsung," jelas dia.
Direktur Utama Bimbingan Tes Alumni (BTA) Hasahatan Manullang menjelaskan, jika ingin masuk ke perguruan tinggi negeri maka harus memperhatikan beberapa hal, yakni batas nilai universitas tersebut, nilai rapor, minat anak, jangan ikut-ikutan teman dan harus memilih universitas cadangan.
"Setiap tahunnya, kami mengadakan bimbingan yang bertujuan membuka wawasan orang tua dan anak terkait cara seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang terbaru," kata Hasahatan yang akrab disapa Atan itu.
Pewarta: Indriani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015