Gelombang tinggi picu tabrakan kapal di Riau

19 Februari 2015 21:44 WIB
Gelombang tinggi picu tabrakan kapal di Riau
ilustrasi Tabrakan Kapal Warga dengan memakai perahu sedang menarik kontainer muatan KM Journey yang berceceran di perairan selat Madura, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Didik) ()

Tabrakan dua kapal ini disebabkan oleh tingginya gelombang laut dan angin yang kencang. Beruntung, tidak ada korban dalam insiden ini,"

Pekanbaru (ANTARA News) - Gelombang tinggi di Provinsi Riau mengakibatkan tabrakan dua kapal antara kapal patroli TNI AL dengan kapal motor pengangkut barang KM Madani 99 GT34 di perairan Tanjung Gambar Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis.

"Tabrakan dua kapal ini disebabkan oleh tingginya gelombang laut dan angin yang kencang. Beruntung, tidak ada korban dalam insiden ini," kata Kepala Polsek Merbau, Kompol Syaruddin Tanjung, kepada Antara melalui pesan singkat di Pekanbaru.

Ia menjelaskan, kejadian tabrakan dua kapal itu terjadi pada Kamis dini hari sekitar pukul 04.40 WIB. Insiden itu tepatnya terjadi di perairan Tanjung Gambar Desa Lukit Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Karena kondisi masih gelap dan tinggi gelombang saat itu diperkirakan mencapai lebih dari dua meter, membuat kapal motor KM Madani sulit dikendalikan oleh nakhoda sehingga menabrak kapal patroli TNI AL. Kapal pengangkut barang itu dinahkodai oleh Ahmad dan berawakan lima anak buah kapal (ABK) antara lain bernama Candra,Febry, Husna, Efendi dan Iwan.

Ia menjelaskan, kapal KM Madani berlayar dari Pekanbaru dengan tujuan Tanjung Batu, Provinsi Kepulauan Riau. "Sesampainya diperairan Tanjung Gambar, kapal bertabrakan pada haluan sama haluan dengan Kapal patroli AL yang berlayar dari Bengkalis disebabkan oleh gelombang laut dan angin yang kencang," katanya.

Menurut dia, enam orang penumpang di KM Madani selamat dari tabrakan itu. Namun, kerugian akibat tabrakan cukup besar karena hampir semua barang-barang yang diangkut tercebur ke laut.

Kapal tersebut memang penuh dengan barang-barang, diantaranya seperti mengangkut 33 unit sepeda motor, 150 paket suku cadang, 50 paket barag elektronik, 250 batang paralon, 900 kardus makanan ringan, 30 paket obat, lima bal kain, empat paket kursi plastik, 300 karton penyedap makanan.

"Tidak terdapat korban jiwa dalam Kejadian tersebut, namun kerugian materil diperkirakan mencapai Rp100 juta Rupiah," ujarnya.

Ia mengatakan pihak kepolisian membantu evakuasi barang-barang dan korban dari kapal motor. Sementara itu, kapal patroli TNI AL dengan enam orang penumpangnya dalam keadaan selamat.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015