Terdapat orang-orang yang mengatakan hal-hal rasis namun mengklaim bahwa mereka bukan rasis.
Paris (ANTARA News) - Legenda sepak bola Prancis, Lilian Thuram, menegaskan para penggemar Chelsea yang melakukan pelecehan rasial terhadap seorang warga Prancis berkulit hitam di stasiun kereta api bawah tanah (metro) Paris "wajib diadili".
Pria itu, yang diketahui bernama Souleymane S. dan berusia 33 tahun, terlihat dalam rekaman video amatir berulang kali didorong ke belakang saat hendak memasuki kereta, di mana para penggemar bernyanyi, "Kami rasis, kami rasis, dan kami suka seperti itu!"
"Hal ini sangat mengganggu," kata bintang Prancis saat Les Bleus menjuarai Piala Dunia 1998 kepada AFP.
"Ini adalah gangguan terhadap kemanusiaan. Perbuatan ini merupakan ringkasan dari semua perbuatan rasis. Anda memiliki orang-orang yang tiba-tiba berkata, "saya tidak mengenal Anda namun saya mengambil hak Anda... mengapa? Karena Anda (berkulit) hitam"," tambah pria 43 tahun itu.
"Sebagian orang memiliki pola pikir ini dalam warisan superior kompleks dari sejarah. Itu ada di film, Anda tidak dapat menyangkalnya. Itu terjadi setiap hari," tambah dia.
Mantan bek Juventus dan Parma itu menyesali minimnya reaksi dari RTAP, operator transportasi publik Prancis.
"Kita tidak dapat menerima hal ini. Jika seseorang tidak memfilmkannya, tidak seorang pun akan membicarakannya. Saya berbicara mengenai pendidikan namun itu dapat menjadi pendidikan bagi masyarakat," tuturnya.
Thuram, yang merupakan salah satu duta UNICEF, juga mengkritik komentar mantan pelatih AC Milan Arrigo Sacchi pada Senin, yang mengatakan "terlalu banyak pemain berkulit hitam" di sepak bola junior Italia.
"Terdapat orang-orang yang mengatakan hal-hal rasis namun mengklaim bahwa mereka bukan rasis. Semua orang menjadi subyek terhadap bias, terkadang Anda bahkan tidak mengetahuinya," kata Thuram yang lahir di Guadeloupe.
"Namun tidak mungkin untuk mengatakan hal-hal seperti itu lagi. Anda tidak dapat menyangkal seseorang atau mencegahnya untuk menanjak karena Anda tidak menyukai warna kulitnya, gendernya, atau seksualitasnya."
Chelsea merespon komentar-komentar yang mengutuk rekaman itu dengan mengumumkan bahwa identitas tiga penggemar telah diketahui dan mereka telah diskors, namun masih harus menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Korban dari pelecehan itu telah mengajukan keluhan kriminal terhadap kepolisian Prancis, meminta pihak yang bersalah untuk segera dihukum.
(H-RF)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015