Kebakaran kapal BBM dalam penyelidikan

21 Februari 2015 21:07 WIB
Kebakaran kapal BBM dalam penyelidikan
ilustrasi Penanggulangan Tumpahan Minyak Sejumlah kapal penyelamat menyemprotkan air saat terjadi kecelakaan dan kebakaran kapal pada latihan bersama penanggulangan tumpahan minyak "Marine Pollution Exercise" di perairan Makassar, Sulsel, Rabu (26/3). (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)
Kupang (ANTARA News) - Kapolres Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, AKBP Dewa Putu Gede mengatakan belum mengetahui penyebab kebakaran kapal motor pengangkut bahan bakar minyak (BBM) di Pelabuhan Larantuka yang menewaskan dua anak buah kapal.

"Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi lokasi kejadian telah diamankan dengan garis polisi. Kami pasti akan mengusut tuntas kasus ini," kata AKBP Dewa Putu Gede, Sabtu malam melalui telepon genggam dari Larantuka.

Kapal Motor Hikam Dua milik almarhum Haji Amir terbakar bersama mobil pengangkut minyak di pelabuhan laut Larantuka Sabtu, sekitar pukul 12.45 Wita.

Kejadian ini ketika mobil Pertamina sedang mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) KM Hikam yang berlabu di Pelabuhan Larantuka. Pada saat proses pengisian bahan bakar, tiba-tiba dalam Kapal KM Hikam terjadi ledakan, yang berakibat kapal terbakar.

Akibat dari kebakaran tersebut, Kapten Kapal Hikam 2, Abdurhaman Gola (46) meninggal bersama salah seorang Anak Buah Kapal (ABK) Paulus Fernades berusia (35) meninggal di tempat kejadian.

Sementara dua korban lainnya, Rahman Salalon (36 ) mengalami luka bakar di bagian tangan, paha dan wajah bagian kiri, korban berada di rumah sakit umum larantuka dalam keadaan kritis.

Korban lainnya Muhamad Basir asal Kabupaten Sikka yang merupakan ABK Kapal Nelayan Bakti 29 mengalami luka memar di bagian mata kiri, karena terbentur saat hendak melompat menyelamatkan diri.

Sementara sopir mobil pertamina Lukas LW bersama masinis Alosius Key selamat dari kebakaran tersebut, dan sedang menjalani pemeriksaan di Polres Flores Timur, tambah Kapolres.

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015