"Karena perbedaan budaya, di negara asalnya di Amerika Latin, laki-laki menari itu keren, sedangkan di Indonesia?" kata Laila kepada Antara News di Jakarta, Selasa (24/2).
Perbedaan budaya itulah yang membuat tarian zumba yang diciptakan penari sekaligus koreografer Alberto Perez dari Kolombia lebih digemari kaum hawa, setidaknya di Indonesia.
Laila mengakui kelas zumba di studio miliknya dipenuhi oleh para perempuan.
"Tetapi saya sedang membuat program agar pria-pria juga mau ikut zumba," ujar pemilik Sana Studio di Jakarta itu.
Gerakan zumba terdiri dari beragam koreografi seperti salsa, samba, hip-hop, merengue dan mambo.
Menurut Laila, satu kali latihan zumba biasanya berlangsung selama satu jam yang terdiri dari 10 menit pemanasan, olahraga inti dansa yang dikombinasikan dengan gerakan kardio dan pendinginan.
"Bisa bakar 700-800 kalori per jam, tidak terasa karena sambil dancing," ujar perempuan yang mulai memperkenalkan zumba di Indonesia sejak 2009.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015