Kampung Pulo Jakarta banjir

1 Maret 2015 09:59 WIB
Kampung Pulo Jakarta banjir
ilustrasi Banjir di perumahan Pulomas, Jakarta Timur, Selasa pagi, (10/2/2015). Banjir terjadi sejak Senin pagi. (ANTARA News/Unggul Tri Ratomo)
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak enam RW di permukiman penduduk Kampung Pulo di Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur kembali tergenang di status Siaga III dengan ketinggian muka air 20-150 cm.

"Sebagian rumah penduduk di Kampung Pulo sudah ada yang tergenang namun belum ada pengungsi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Denny Wahyu saat dihubungi Antara, Minggu.

Denny mengatakan tergenangnya sebagian rumah di Kampung Pulo akibat debit air sungai Ciliwung yang meningkat sejak Sabtu malam pukul 23.00 WIB.

Peningkatan tersebut berasal dari hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor dan Puncak sejak Sabtu sore sehingga ketinggian muka air di Bendung Katulampa, Bogor pun meluap menjadi 150 cm atau Siaga III.

Namun demikian, menurut Denny, warga sudah melaksanakan prosedur tetap yang berjalan jika ada imbauan dari BPBD mengenai banjir kiriman.

"Warga yang tinggal sepanjang aliran sungai Ciliwung di Jakarta Selatan dan Timur sudah melakukan protap delapan hingga sembilan jam setelah kami beri imbauan tentang siaga permukaan air jadi mereka sudah bisa memperkirakan sendiri," kata Denny menambahkan.

Banjir yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor sejak Sabtu pukul 15.00 WIB tentunya membuat Pintu Air Manggarai dan Karet waspada.

Di Pintu Air Manggarai, ketinggian air berada di 770 cm atau Siaga III sejak pukul 07.00 WIB, begitu juga dengan Pintu Air Karet dengan ketinggian 460cm di Siaga III.

"Sebelum ada banjir kiriman, ketinggian di Manggarai sekitar 630cm kemudian ada peningkatan pada malam hari dan pada jam 7 pagi mencapai 770 cm," kata Koordinator Pintu Air Manggarai Pardjono.

Pardjono mengatakan air sudah mulai surut jika ada kemungkinan banjir kiriman saat Bogor dan sekitarnya diguyur hujan sedang pada siang sampai sore hari.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015