Rumor Apple Car "cemaskan" industri otomotif

2 Maret 2015 08:26 WIB
Rumor Apple Car "cemaskan" industri otomotif
Jenewa (ANTARA News) - Pembicaraan hangat pada pameran otomotif Jenewa yang berlangsung pekan ini kemungkinan adalah soal rumor Apple Car.

Reuters melaporkan, merek-merek otomotif dunia mulai "cemas" apakah mereka nantinya masih memimpin di industri tersebut pada masa mendatang, sehubungan perusahaan teknologi Apple disebut-sebut sedang menyiapkan produk mobil.

Perusahaan teknologi maupun otomotif kini bersaing dalam peluang bisnis baru yaitu penggunaan komputer di kendaraan serta kemampuan kendaraan terkoneksi dengan smartphone dan perangkat lainnya.

Thilo Koslowski dari perusahaan riset Gartner, mengemukakan saat ini pelaku industri otomotif sedang berlomba dengan perusahaan teknologi untuk memperebutkan kendali "otak" kendaraan generasi mendatang.

"Akan ada dua kelompok perusahaan otomotif, mereka yang menguasai bidang ini dan mereka yang memberi akses kepada perusahaan teknologi ke bagian terpenting kendaraan. Lima tahun lagi hal ini terjadi," kata Koslowski.

Kemampuan perusahaan perangkat lunak seperti Apple dan Google dalam berinovasi membuat khawatir perusahaan otomotif. Google sedang menyiapkan kendaraan bebas pengemudi.

Kapitalisasi Apple saat ini mencapai 750 miliar dolar AS, artinya lebih besar jika dibandingkan gabungan dari Daimler, Volkswagen, Renault, Peugeot, Fiat Chrysler, Ford, dan General Motors.

Bos Apple Tim Cook saat ditanya soal Apple Car menolak berkomentar.

Tim Cook ditanya hal itu saat diwawancara koran Bild terbitan Jerman.

Tapi, dia juga mengatakan soal  penjualan,  itu nomor dua. "Market share itu nomor dua. Profit itu soal nomor dua. Yang penting adalah fokus membuat produk hebat."

Sementara itu perusahaan otomotif mulai berinvestasi besar-besaran seolah mereka adalah perusahaan teknologi tinggi.

Chief Executive Daimler, Dieter Zetsche mengatakan lomba membuat kendaraan masa depan masih jauh dari selesai.

Dia mengatakan peran perusahaan teknologi belum jelas dalam industri kendaraan masa mendatang.

"Google dan sebagainya ingin terlibat dalam industri otomotif, tapi saya kira bukan dengan cara membangun kendaraan," katanya.

Daimler menjagokan perangkat lunak mereka, MercedesMe, yang bisa melayani pengemudi dengan informasi kondisi lalu lintas terkini, sistem hiburan, bahkan menghubungi layanan darurat jika kantong udara mengembang. Saingan Mercedes, BMW, menjagokan perangkat lunak COnnectedDrive.

Konvergensi antara industri kendaraan dengan perusahaan teknologi juga seolah ditegaskan dengan kehadiran bos Renault Carlos Ghosn di Mobile World Congress di Barcelona pada Senin. Setelah hadir di acara tersebut, dia berangkat ke pameran otomotif Jenewa.

Penerjemah: Aditia Maruli
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015