Jakarta (ANTARA News) - Mantan pebulu tangkis Indonesia Rudy Hartono menginginkan pemain bulu tangkis Indonesia, baik di pelatnas maupun klub untuk memiliki karakter juara sehingga Tim Garuda bisa mengulang kembali prestasi juara tunggal putra di kejuaraan internasional.Kalau ingin Indonesia berkesinambungan menjadi juara, perlu waktu 10 tahun dan dari sekarang bulu tangkis seharusnya bisa masuk ke sekolah-sekolah,"
"PBSI maupun klub harus mengubah pemain untuk memiliki karakter juara karena pemain sekarang setelah dipanggil pelatnas kemudian dapat kontrak besar lalu santai," kata Rudy yang merebut juara tunggal putra All England delapan kali itu di Jakarta, Selasa.
Rudy mengatakan revolusi mental juara harus ditekankan pada program latihan, yakni dengan pola berlatih layaknya bertanding di kejuaraan.
Ada tiga prinsip yang menurut Rudy harus dimiliki oleh atlet Indonesia jika ingin membawa pulang medali emas di Olimpiade Rio De Janeiro 2016, yakni disiplin, tekun dan fokus.
Rudy yang juga memenangkan Thomas Cup sebanyak empat kali ini mengakui tidaklah mudah untuk mencari pemain bulu tangkis berbakat.
Oleh karena itu, ia berharap Pemerintah bisa memprioritaskan bulu tangkis sebagai olahraga yang populer dan satu-satunya penyumbang medali emas di Olimpiade.
"Kalau ingin Indonesia berkesinambungan menjadi juara, perlu waktu 10 tahun dan dari sekarang bulu tangkis seharusnya bisa masuk ke sekolah-sekolah," kata pebulu tangkis asal Surabaya itu.
Senada dengan itu, tokoh pebulu tangkis Indonesia Justian Suhandinata, mengatakan revolusi mental dan budaya harus diimplementasikan untuk mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia di masa lalu.
"Kita bisa lihat Rudy Hartono punya semangat yang luar biasa saat latihan karena punya disiplin dan kemauan diri untuk menang. Sekarang saya lihat atlet pelatnas hanya bertahan sampai dua tahun kemudian dikeluarkan dari pelatnas," kata Justian yang juga Kepala PB Tangkas Spect itu.
Justian juga mengatakan pengurus inti PBSI harus adil dan transparan dalam merekrut pemain masuk ke pelatnas.
"Tidak ada korelasinya untuk memilih pemain pelatnas berdasarkan ranking dunia. Berilah kesempatan pada kandidat secara adil dan transparan," kata Justian.
Pewarta: Mentari DG
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015