• Beranda
  • Berita
  • Relawan mogok makan minta RUU PRT masuk Prolegnas

Relawan mogok makan minta RUU PRT masuk Prolegnas

7 Maret 2015 18:07 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Sedikitnya 125 relawan perempuan dari berbagai kalangan meluncurkan rally mogok makan dengan tuntutan utama agar Badan Legislasi DPR memasukkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga ke dalam prioritas Program Legislatif Nasional (Prolegnas) tahun 2015.

Para relawan perempuan yang turut ambil bagian dalam rally mogok makan tersebut berasal dari berbagai latar belakang, termasuk PRT, buruh, aktivis perempuan, jurnalis, kalangan profesional, guru dan dosen yang bukan hanya berasal dari berbagai wilayah Indonesia, namun juga para WNI yang menetap di luar negeri seperti Hong Kong dan Belanda.

Koordinator Jaringan Nasional Advokasi PRT (JALA PRT) Lita Anggraeni menyebutkan bahwa rally mogok makan tersebut akan dilakukan hingga batas waktu yang tidak ditentukan, hingga nantinya pemerintah dan DPR mau memasukkan RUU PRT ke dalam Prolegnas Prioritas 2015.

"Yang jelas tidak ada batas waktu yang ditentukan, kami akan terus melakukan solidaritas supaya RUU PRT masuk Prolegnas Prioritas 2015," kata Lita saat ditemui di Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan di Jakarta, Sabtu.

Selain menuntut pemasukan RUU PRT ke dalam Prolegnas Prioritas 2015, aksi tersebut juga mendesak agar Pemerintah segera meratifikasi hasil Konvensi Organisasi Buruh Internasional (ILO) No.189 tentang kerja layak bagi PRT.

Selanjutnya, aksi mogok makan juga akan dilakukan para PRT asal Indonesia yang berada di Hong Kong dengan menggelar aksi tersebut di Victoria Park.

Lita juga menyebutkan dukungan solidaritas aksi tersebut tidak hanya datang dari WNI namun juga serikat-serikat PRT negara lain.

Selain mogok makan, para relawan juga berencana mendatangi Kementerian Tenaga Kerja pada 9 dan 17 Maret 2015, sebelum menyambangi Gedung DPR pada 24 Maret mendatang seusai masa reses.

Selain JALA PRT, aksi tersebut didukung oleh Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI), Komite Aksi Perempuan, dan Komite Aksi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan Buruh Migran (KAPPRT-BM) yang merupakan gabungan aksi dari KSPI, KSPSI dan KSBSI.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015