"Pengoperasian terminal ini akan memberi efisiensi yang besar sekali buat Pertamina," kata Presiden Jokowi.
Terminal tersebut dikelola oleh PT Perta Arun Gas yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina Gas (Pertagas).
Peresmian pengoperasian terminal penerimaan dan regasisikasi LNG Pertamina Arun itu dilakukan dengan penekanan tombol sirine dan penandatangan prasasasti.
Saat peresmian, Presiden Jokowi didampingi Menteri ESDM Sudirman Said, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, dan Dirut Pertamina Dwi Sutjipto, serta Dirut PT Perta Arun Gas Teuku Khaidir.
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan kebutuhan gas di Indonesia meningkat sekitar 5,2 persen per tahun, padahal pasokan masih defisit baik di Jawa dan Sumatera karena keterbatasan infrastruktur.
"Untuk memenuhi kebutuhan itu Pertamina melakukan sejumlah strategi termasuk pembangunan terminal berkapasitas 400 juta kaki kubik," katanya.
Menurut dia, terminal tersebut merupakan revitalisasi sarana terkait pengelolaan gas oleh Gas Arun. "Ini akan dikelola PT Perta yang merupakan anak usaha PT Pertamina Gas," katanya.
Ia menyebutkan pengiriman gas pertama ke Belawan dilakukan pada Maret 2015 dengan konsumen antara lain adalah PT PLN.
"Kami beharap kebutuhan gas di Sumut dan Aceh dapat dipenuhi termasuk untuk mengatasi krisis listrik," kata Dwi Sutjipto.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015