• Beranda
  • Berita
  • Putin beberkan gerakan rahasia untuk kuasai Krimea

Putin beberkan gerakan rahasia untuk kuasai Krimea

9 Maret 2015 16:53 WIB
Putin beberkan gerakan rahasia untuk kuasai Krimea
Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi)
Moskow (ANTARA News) - Presiden Vladimir Putin mengungkapkan perintah rahasia untuk penguasaan Rusia atas Krimea dan menggambarkan tentara Rusia siap bertarung untuk menyelamatkan Presiden Ukraina pendukung Moskow, yang digulingkan.

Dalam potongan film berjudul "Homeward bound" yang ditampilkan pada Minggu untuk film dokumenter, yang akan ditayangkan televisi negara Rossiya-1, Putin secara terbuka membahas upaya penguasaan Krimea oleh Moskow, yang bermasalah, pada tahun lalu.

Putin menceritakan pertemuan sepanjang malam dengan para pimpinan badan keamanan untuk membahas bagaimana upaya membebaskan presiden terguling Viktor Yanukovych, yang telah melarikan diri dari sebuah pemberontakan jalanan pro-Barat di Kiev, ibu kota Ukraina.

"Kami selesai sekitar pukul tujuh pagi," kata Putin, "Ketika kami berpisah, saya berkata kepada rekan-rekan saya: kami harus mulai bekerja untuk mengembalikan Krimea ke Rusia."

Empat hari setelah pertemuan Februari 2014 itu, tentara tak dikenal mengambil alih parlemen lokal di Krimea dan para deputi buru-buru memilih pemerintahan baru. Provinsi Ukraina itu kemudian secara resmi dianeksasi oleh Moskow pada 18 Maret yang memicu kecaman internasional.

Operasi militer awalnya dirahasiakan dan meskipun ada peningkatan tindakan nyata dari pasukan Rusia di lapangan, Moskow bersikeras bahwa hanya penduduk setempat yang terlibat dalam pergolakan. Kemudian, Kremlin mengakui bahwa pihaknya telah ada di balik perebutan kekuasaan.

Dalam potongan video untuk film dokumenter itu, Putin juga mengklaim bahwa militer Rusia siap untuk melawan di kota Ukraina bagian timur, Donetsk, untuk mendapatkan Yanukovych, tokoh yang disebut sangat korup tapi merupakan tokoh setia yang lebih suka tetap menempatkan Ukraina dalam lingkup pengaruh Rusia.

"Dia akan dibunuh," kata Putin, "Kami bersiap-siap untuk membawa dia keluar Donetsk melalui darat, laut atau udara. Persenjataan berat di bawa untuk menghindari berbicara terlalu banyak."

Yanukovych kemudian muncul kembali di kota Rusia bagian selatan Rostov dan tidak pernah kembali ke Ukraina.

Lebih dari enam ribu orang telah tewas sejak pertempuran antara pasukan pemerintah Ukraina dan milisi separatis bersenjata yang berbasis di Donetsk dan didukung - menurut pemerintah Barat - Rusia, meskipun Moskow membantah hal ini.

Rossiya-1 tidak mengatakan kapan film dokumenter itu akan ditayangkan secara menyeluruh, demikian laporan AFP.

(Uu.G003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015