Warga Merapi diarahkan lebih tangguh bencana

16 Maret 2015 07:17 WIB
Warga Merapi diarahkan lebih tangguh bencana
Upacara Bendera di Gunung Merapi (ANTARA FOTO/Teresia May)

dibentuk sekolah siaga bencana


Sleman (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengarahkan warga di Kawasan Rawan Bencana III Gunung Merapi untuk menjadi lebih tangguh dalam menghadapi bencana.

"Upaya menjadikan warga di KRB III Merapi tangguh bencana ini merupakan salah satu usulan BPBD Sleman dalam rapat koordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa hari lalu," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Sleman Heru Saptono di Sleman, Senin.

Dia menjelaskan semua yang ada di KRB III akan dibentuk menjadi desa tangguh bencana sehingga warga mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) ketika sewaktu-waktu terjadi musibah, terutama akibat aktivitas Gunung Merapi.

"Seluruh desa di KRB III agar jadi desa tanggung bencana, juga di sekitarnya dibentuk sekolah siaga bencana," katanya.

Ia mengatakan setiap desa KRB III rawan tersebut akan mempunyai titik pengungsian di desa yang lebih aman ketika ada bencana. Kerja sama antardesa tersebut juga melalui penandatangan nota kesepahaman (MoU).

"Mengungsi karena bencana bisa dalam waktu yang lama. Jadi perlu adanya kesiapan lebih. Kebutuhan seperti tenda, dapur, dan lainnya. Jadi perlu kerja sama antardesa di lereng Merapi," katanya.

Heru mengatakan wilayah KRB III di Kabupaten Sleman, setidaknya masih terdapat 656 kepala keluarga (KK) yang belum bersedia relokasi. Paling banyak mereka tinggal di tiga padukuhan, yaitu Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen, Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY Heri Siswanto mengatakan pihaknya pada 2015 juga akan membentuk desa tangguh bencana di dua titik, yakni di Desa Hargobinangun, Pakem, dan Glagaharjo, Cangkringan.

"Hargobinangun sudah dimulai. Untuk Glagaharjo, Mei nanti, " katanya.

Menurut dia, untuk di Hargobinangun sendiri, potensi bencananya selain aktivitas Merapi juga rawan terjadinya longsor.

"Sementara Glagaharjo, juga ancaman terhadap longsor, ada. Karena berupa lereng dan terlewati sungai berhulu Merapi. Masih ada juga ancaman banjir lahar dingin," katanya.


(V001)



Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015