• Beranda
  • Berita
  • UI Buka Tujuh Jalur, SIMAK UI Serap Terbanyak Mahasiswa Baru

UI Buka Tujuh Jalur, SIMAK UI Serap Terbanyak Mahasiswa Baru

6 Januari 2009 18:02 WIB
Depok (ANTARA News) - Universitas Indonesia (UI) menerapkan tujuh jalur pintu masuk bagi calon mahasiswa yang akan menuntut ilmu di perguruan tinggi berperingkat 287 dunia tersebut, dan Seleksi Masuk (SIMAK) UI akan menyerap paling banyak mahasiswa baru tahun ini.

"Kami membuka jalur tersebut untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat yang akan menimba ilmu," kata Rektor UI, Prof Dr der zos Gumilar Rusliwa Somantri, usai acara Penandatanganan Kerjasama UI dengan Kerjasama Daerah dan Industri (KSDI), Balai sidang, Depok, Selasa.

Ketujuh jalur tersebut adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sebanyak 5 persen, Seleksi Masuk (SIMAK) UI sebesar 56 persen, Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB) (dahulu dikenal dengan nama PMDK) sebanyak 10 persen.

Selanjutnya Ujian Masuk Bersama (UMB) sebanyak 5 persen, jalur Prestasi dan Kerjasama Daerah dan Industri (KSDI) sebesar 20 persen, jalur pararel sebesar 4 persen.

"Jumlah seluruh mahasiswa baru mencapai sekitar 5.500 setiap tahunnya," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Humas UI, Devie Rahmawati, mengatakan UI kini melanjutkan kembali program Kerjasama Daerah dan Industri (KSDI) yang kedua kalinya.

"Program tersebut adalah wujud nyata UI mengabdikan segenap sumber dayanya untuk membantu peningkatan kapasitas daerah dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, dan kompeten untuk mengisi pembangunan daerah," katanya.

Ia mengatakan memasuki tahun kedua, KSDI telah membuka kebuntuan daerah dalam mengisi pos-pos pemberdayaan daerah seperti dunia kesehatan, manajemen birokrasi, aparat penegak hukum, dan sebagainya.

UI memberikan kesempatan luas bagi daerah untuk mengirimkan duta-duta terbaiknya agar dapat mengenyam pendidikan di universitas berkelas dunia serta membuka jaringan dan kemitraan yang akan menjadi modal pemberdayaan daerah.

"UI memberikan fasilitas yang sama bagi mahasiswa yang masuk melalui program KSDI maupun program reguler seperti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Masuk (SIMAK) UI maupun Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB) (dahulu dikenal dengan nama PMDK).

Program KSDI, kata Devie, seakan menjadi saksi keseriusan pemerintah daerah dalam membangun daerahnya di masa depan. Sebagai contoh, Pemda Sumba Barat Daya, yang notabene tidak memiliki anggaran pendapatan daerah yang besar, bertekad menjadi kabupaten dengan fasilitas kesehatan terbaik di provinsi Nusa Tenggara Timur.

Untuk itu, Pemda Sumba Barat Daya menugaskan para pejuang daerahnya untuk menimba ilmu di UI, khususnya di Fakultas Kedokteran.

Devie menjelaskan KSDI merupakan terobosan satu-satunya di Indonesia bagi kerja sama antara lembaga pendidikan tinggi dan pemerintah daerah maupun industri. Program KSDI ini dibatasi hanya untuk calon mahasiswa yang berdomisili di luar Pulau Jawa dan Bali.(*)


Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2009