• Beranda
  • Berita
  • Laba investasi asuransi jiwa melonjak 458 persen

Laba investasi asuransi jiwa melonjak 458 persen

19 Maret 2015 16:55 WIB


Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan premi industri asuransi jiwa yang diinvestasikan mencatatkan pertumbuhan hingga 458,2 persen pada 2014, dan berkontribusi signifikan untuk pendapatan industri menjadi Rp167,7 triliun atau tumbuh 33,3 persen dibanding 2013 sebesar Rp125,82 triliun.

Pertumbuhan hasil investasi pada 2014 itu menjadi Rp40,8 triliun dibanding 2013 yang hanya sebesar Rp7,32 triliun, demikian Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim di Jakarta, Kamis.

"Hasil investasi karena didukung kondisi iklim investasi yang baik. Paling banyak ditopang oleh instrumen investasi saham, kemudian ada juga dari obligasi, dan lainnya," ujar dia.

Selain investasi, kata Hendrisman, pendapatan industri dipicu dari pertumbuhan pendapatan premi yang tercatat Rp121,62 triliun atau naik 6,7 persen dibanding 2013.

Asosiasi melihat masyarakat pemegang polis asuransi semakin sadar untuk mempertahankan manfaat proteksi dan investasi dari asuransi, yang ditunjukkan dengan pertumbuan premi lanjutan sebesar 22,2 persen atau sebesar Rp51,59 triliun.

Meskipun demikian, Asosiasi mengakui, jumlah premi dari masyarakat yang baru bergabung dengan asuransi menurun, jika melihat pertumbuhan premi bisnis baru yang melambat 2,4 persen menjadi Rp70,04 triliun dari 2013 yang sebesar Rp71,73 triliun.

Hendrisman menyebutkan faktor melambatnya premi bisnis baru karena ekses dari momentum politik Pemilihan Umum 2014 yang menyebabkan masyarakat dan investor "wait and see".

Pelambatan itu diklaim Asosiasi hanya terjadi dari sisi nilai premi baru yang dibeli, namun tidak terjadi dari jumlah masyarakat yang tertanggung.

"Namun meski demikian, pendapatan premi di kuartal IV 2014 merupakan yang tertinggi sepanjang 2014," ujar dia.

Data AAJI menyebutkan, produk asuransi jiwa berbalut investasi, Unit Link, menjadi kontributor terbesar untuk total premi sebesar 55,8 persen, sementara produk tradisionl 44,2 persen.

Sedangkan total pendapatan premi dari Unit Link bertumbuh 9 persen dan tradisional 4,1 persen.

Selain hasil investasi dan pendapatan premi, Hendrisman menjelaskan klaim yang didapatkan dari reasuransi juga bertumbuh 19,4 persen menjadi Rp2,53 triliun. Sedangkan pendapatan lainnya bertumbuh 13,2 persen menjadi Rp2,78 triliun.

Di sisi lain, Hendrisman mengatakan kontribusi industri asuransi jiwa bagi pendalaman pasar keuangan terus bertambah secara signifikan. Pada 2014, total investasi dari asuransi jiwa naik 26,8 peresen menjadi Rp318,8 triliun.

"Hal tersebut dapat menjadi sumber pendanaan jangka panjang yang juga dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hal ini ditambah mayoritas instrumen investasi yang digunakan adalah pasar modal," ujar dia.

Total investaasi dari premi itu melengkapi total aset asuransi jiwa pada 2014 sebesar Rp364, 02 triliun atau tumbuh 25,7 persen dibanding 2013.

Adapun total klaim yang telah dibayarakan industri asuransi jiwa kepada tertanggung pada 2014 sebesar Rp74,65 triliun atau tumbuh 4,2 persen.



Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015