Haji Tamir, warga Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, di Sebatik, Minggu, mengungkapkan, selama ini masyarakat di wilayah perbatasan sangat kesulitan menukarkan mata uang ringgit Malaysia menjadi rupiah atau sebaliknya akibat tidak adanya loket penukaran mata uang asing.
"Masyarakat Sebatik ini sangat sulit menukarkan mata uang ringgitnya (Malaysia) menjadi rupiah atau rupiah menjadi ringgit karena tidak ada tempat penukaran," sebut Haji Tamir.
Dia menambahkan selama ini pedagang atau masyarakat yang hendak berbelanja di Malaysia hanya menukarkan pada tetangga atau teman.
Persoalan yang dialami masyarakat di wilayah perbatasan setempat adalah apabila memiliki mata uang ringgit Malaysia dalam jumlah yang cukup besar sehingga harus menyeberang ke negara itu.
Dia menambahkan, banyaknya mata uang ringgit Malaysia beredar di pulau itu salah satu penyebabnya adalah tidak adanya layanan penukaran mata uang asing.
Pewarta: M Rusman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015