"Kita semua sepakat untuk memajukan kembali film lokal agar mampu bersaing dengan film luar negeri," katanya usai menghadiri peresmian operasional teater IMAX di Summarecon Mal Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Oleh karena itu, lanjutnya, ia mengajak insan perfilman tanah air untuk meningkatkan kualitas produksinya.
"Kita harus mau meningkatkan kualitas perfilman agar cita-cita menjadikan film Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri bisa direalisasikan," katanya.
Pernyataan itu diutarakan Cahterine berdasarkan data film-film Indonesia yang mengajukan permohonan untuk tayang di jaringan Cinema XXI.
"Dalam seminggu, bisa ada satu sampai dua film yang masuk pada kami. Namun jika dijumlahkan, dalam setahun bisa ada seratus judul yang masuk," katanya.
Dari ratusan judul yang masuk itu, hanya setengahnya yang kemudian ditayangkan di jaringan Cinema XXI.
Menurut dia, eliminasi terhadap film yang tidak tayang didasari kenyataan kualitasnya yang belum memenuhi syarat.
"Banyak yang tidak memenuhi spesifikasi layar, baik dari segi gambar, editting, dan lainnya," katanya.
Sejauh ini, seleksi yang dilakukan pihak bioskop terhadap film-film Indonesia yang akan ditayangkan baru sebatas pada kelaikan kualitas gambarnya.
"Ke depan, baiknya seleksi kami lakukan lebih ketat hingga menyangkut kualitas cerita," katanya. Bagaimanapun juga, kata dia, bioskop mempunyai peran dalam penentuan kualitas perfilman tanah air.
"Jangan sampai masyarakat terus dirugikan melalui suguhan film-film yang dari segi materi, sebenarnya tidak layak," ucapnya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015