Jember (ANTARA News) - Civitas akademika Universitas Jember bersama anak-anak autis dan orang tuanya menggelar aksi simpatik untuk memperingati Hari Peduli Autis Sedunia di depan Kampus Universitas Jember, Jawa Timur, Kamis sore.Kalau adik-adik autis bisa lolos seleksi, mereka bisa masuk ke Unej dan berhak mendapatkan pendidikan yang sama dengan siswa normal karena Kampus Tegalboto Unej untuk semua."
Sejumlah anak penyandang autis yang didampingi orang tuanya membagikan bunga kepada pengguna jalan dan mahasiswa mengajak masyarakat untuk peduli terhadap anak-anak berkebutuhan khusus itu.
Rektor Unej M. Hasan mengatakan pihaknya mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan kepada anak-anak autis dan keluarganya karena mereka juga memiliki hak yang sama untuk hidup berdampingan dengan masyarakat normal.
"Anak-anak autis sebenarnya memiliki kelebihan sendiri dibandingkan anak normal dan jangan dijadikan mereka sebagai bahan ejekan, sehingga kami mengajak masyarakat peduli terhadap anak autis" tuturnya.
Pihak Kampus Unej, lanjut dia, juga memberikan kesempatan yang sama kepada siswa autis untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri.
"Kalau adik-adik autis bisa lolos seleksi, mereka bisa masuk ke Unej dan berhak mendapatkan pendidikan yang sama dengan siswa normal karena Kampus Tegalboto Unej untuk semua. Ada satu mahasiswa Unej dari anak autis," paparnya.
Sementara penggagas aksi simpati Peduli Autis, Nunung Nurhayati, mengatakan jumlah anak autis semakin banyak, namun pihaknya belum mendata jumlah anak autis di Kabupaten Jember.
"Saya tidak tahu persis jumlah anak autis di Jember, namun jumlahnya terus bertambah seiring dengan banyaknya tempat terapi untuk anak autis," tuturnya.
Menurut dia, seruan dan ajakan untuk peduli terhadap anak autis akan terus dikampanyekan karena anak-anak autis bisa berada di mana-mana dan mereka membutuhkan dukungan untuk diterima di masyarakat.
"Anak-anak autis memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan dan diterima di lingkungan sosial yang baik, sehingga mereka perlu diberikan perhatian lebih, namun bukan untuk dikasihani," ucap perempuan yang memiliki anak autis itu.
Peringatan Hari Peduli Autis Sedunia tersebut diakhiri dengan pembacaan puisi yang dibacakan sejumlah mahasiswa dan puisi tersebut berisi tentang kepedulian terhadap anak autis.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015