Kehilangan ladang minyak, keuangan ISIS menipis

9 April 2015 14:21 WIB
Kehilangan ladang minyak, keuangan ISIS menipis
Aparat keamanan Irak dan milisi Syiah membawa bendera ISIS di Tikrit, Irak (REUTERS/Alaa Al-Marjani)
Berlin (ANTARA News) - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kehilangan kontrol atas paling tidak tiga ladang minyak besar di Irak sehingga sumber pendapatan utama kelompok ekstremis itu terampas dari tangan mereka, kata koran Jerman Sueddeutsche Zeitung seperti dikutip AFP.

Mengutip dinas rahasia Jerman BND, koran itu melaporkan bahwa ISIS kini hanya menguasai satu ladang minyak saja di Irak.

Setelah diusir dari Tikrit oleh pasukan pemerintah dan milisi Irak sepekan lalu, ISIS kini hanya menguasai lima persen kemampuan ekstraksi minyaknya, kata BND.

ISIS, menurut Sueddeutsche Zeitung, telah kehilangan paling sedikit tiga ladang minyak besar, dan citra satelit bulan lalu menunjukkan ISIS telah membakar dua dari tiga ladang minyak besar itu untuk menghentikan gerak maju kontrofensif pemerintah Irak.

"Dari pandangan BND, itu adalah bukti bahwa ISIS sendiri kehilangan kepercayaan diri untuk merebut kembali (wilayah yang hilang dari kekuasaannya)," lapor koran itu.

ISIS kini hanya menguasai ladang minyak Qayara di Irak utara yang berkapasitas total 2.000 barel per hari, kata BDN.

Laporan itu juga mengungkapkan bahwa ISIS kekurangan tenaga ahli teknis untuk melakukan eksploitasi penuh ladang-ladang minyak, termasuk beberapa yang berada di Suriah yang masih dikuasainya.

ISIS kini sulit menjual minyaknya sehingga memangkas secara signifikan sumber pendanaan kelompok ekstrem itu, lapor Sueddeutsche Zeitung.

Tidak ada gambaran pasti mengenai keuangan ISIS, namun selain dari minyak, ISIS juga mendapatkan pemasukan dari kegiatan-kegiatan lain seperti penyelundupan barang-barang antik, pengenaan pajak kepada pengusaha lokal dan uang tebusan sandera.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015