Hal tersebut dikatakan Menkes ketika mengunjungi sejumlah fasilitas kesehatan di Kecamatan Badau dan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu. Dua kecamatan itu terletak di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat.
"Kami imbau agar masyarakat jangan lagi ke Malaysia. Dokter disini sudah pandai," ujar Nila.
Menteri mengakui ada kekosongan di bidang pelayanan kesehatan tertentu di perbatasan, demikian pula peralatan medis yang masih terbatas.
"Dari itu di perbatasan kami mau menguatkan kesehatan primer. Tentu kita bisa bayangkan jarak yang jauh ke perbatasan. Kita upayakan pelayan puskesmas dan puskesmas pembantu serta posyandu akan membantu masyarakat," ucap Nila
Sementara itu, masyarakat desa Badau, Kecamatan Badau, Abang Rahmat Saleh mengharapkan Menkes bisa merealisasikan peningkatan kapasitas di Rumah Sakit Bergerak (RSB) Badau.
"Kita minta puskesmas dan RSB dilengkapi dari Kementerian Kesehatan. Jadi kalau disini lengkap kami tidak berobat ke seberang. Kami juga minta ada dokter yang menetap di perbatasan," pintanya.
Menurut Abang, pelayanan di RSB telah baik. Namun dalam penanganan penyakit tertentu masih belum bisa, sebab belum tersedianya alat medis yang memadai.
"Sekarang ini RSB memang lebih membantu masyarkat. Kalau dulu kami cuma ada puskesmas. Kita tahu walau pun dokter itu pintar, tapai kalau tidak ada alat dan obat mereka tidak bisa berbuat apa-apa," kata Abang.
Pewarta: Teguh Imam Wibowo dan Andreas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015