Jakarta (ANTARA News) - Pemulung di DKI Jakarta menginginkan rumah singgah khusus yang bisa dijadikan tempat para pengumpul sampah itu beristirahat setelah bekerja.... saya biasanya tidur di mana saja, sering juga di emperan toko...
"Kalau bisa kami ingin dapat rumah singgah untuk tempat beristirahat," kata pemulung bernama Samsul (50 tahun), di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat.
Menurut Samsul, rumah singgah sangat berguna bagi dia dan banyak teman sejawatnya yang tidak memiliki tempat tinggal di Ibu Kota, yang memaksa mereka tidur di tempat-tempat umum.
"Kalau saya biasanya tidur di mana saja, sering juga di emperan toko," ujarnya.
Senada dengan Samsul, Wasriah (70 tahun), pemulung yang dijumpai di daerah Manggarai, Jakarta Selatan, mengatakan rumah singgah juga bisa berguna untuk pendataan para pemulung.
"Kasihan juga, Mas, biasanya pemulung di sini yang banyak berasal dari luar Jakarta, tidak ada yang memerhatikan. Bahkan kalau meninggal dibawa begitu saja ke rumah sakit tanpa sanak saudara," ujar perempuan yang asal Jawa Tengah yang sudah lebih dari 25 tahun mencari nafkah di Ibu Kota itu.
Sementara menurut Cipto (60 tahun), pemulung yang dijumpai Antara di kawasan Juanda, Jakarta Pusat, mengatakan rumah singgah itu penting untuk pemulung seperti dirinya yang kerap tidur di tempat-tempat umum.
"Namun saya harapkan rumah singgah itu jangan panas-panas tahi ayam yang hanya bagus di awalnya saja," tutur Cipto, yang memilih tinggal di jalanan walau ber-KTP Jakarta dan memiliki tepat tinggal di kawasan Klender, Jakarta Timur.
Pendapat para pemulung tersebut pun didukung oleh sosiolog Universitas Negeri Jakarta, Robertus Robet.
"Rumah singgah sangat berguna untuk pemulung karena pada dasarnya pekerjaan mereka sangat rentan," ujar Robert.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015