Indonesia kekurangan tenaga insinyur

20 April 2015 18:47 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia masih kekurangan tenaga insinyur, terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, demikian disampaikan Ketua Umum Persatuan Insinyur Profesional Indonesia (PIPI) Raswari.

"Sekarang tenaga kerja insinyur sekitar 1,8 juta orang. Sedangkan kebutuhan insinyur kita sekitar 2,8 juta orang," kata Raswari usai bertemu dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Senin.

Raswari mengatakan, dengan kondisi tersebut, Indonesia berpotensi kebanjiran tenaga insinyur asing saat MEA mulai diberlakukan.

Menurutnya, tenaga kerja insinyur bersertifikasi saat ini hanya sekitar 100.000 orang. Sementara itu, 7.000 perusahaan sudah memiliki sertifikasi yang diakui secara regional, sehingga mereka bisa ikut serta dalam proyek-proyek yang diselenggarakan MEA.

Namun, lanjutnya, baru sekitar 500 orang yang telah tersertifikasi dan bisa ikut serta dalam proyek MEA.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015