Pertemuan bilateral tersebut dilakukan di sela-sela Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA )2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta agar kerja sama antara Indonesia dan Bangladesh di bidang perdagangan dan investasi dapat semakin ditingkatkan.
Kedua pemimpin dalam pertemuan itu membahas mengenai terbukanya peluang pasar bagi produk-produk Indonesia, terutama produk kimia dan farmasi.
Namun, Presiden RI meminta agar akses pasar untuk Indonesia di Bangladesh dapat dibuka lebih luas lagi, terutama untuk produk kertas, minyak kelapa sawit, batubara, kendaraan bermotor, peralatan listrik serta alutsista.
Presiden Jokowi juga secara khusus mengundang investor Bangladesh untuk menginvestasikan modalnya di sektor-sektor yang masih terbuka luas peluangnya di Indonesia, seperti infrastruktur dan transportasi.
Bangladesh sendiri memiliki kepentingan investasi yang cukup beragam di Indonesia, antara lain investasi di bidang industri pakaian jadi serta kendaraan bermotor.
Bangladesh adalah negara yang berbatasan dengan India, dengan jumlah penduduk terbesar ke-8 di dunia, yaitu mencapai 160 juta jiwa. Indonesia merupakan mitra dagang terbesar keenam bagi Bangladesh.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015